Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Akhir Kisah Cinta Si Doel", Berakhir Namun Berkesan

15 Januari 2020   00:19 Diperbarui: 15 Januari 2020   08:20 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto : Dokumentasi Falcon Picture

Cornelia Agatha adalah sosok yang membuat saya jatuh cinta dengan teater dan puisi. Jarang-jarang ada aktris yang bisa hebat ketika bermain teater. Pertemuan pertama dengan "Sarah" justru seusai "Sarah" pementasan musikalisasi Puisi. 

Mereka berdua yang kemudian memperkenalkan saya pada proses syuting Si Doel, bertemu dengan Pak Rano Karno dan pemain lain. Hingga saya hadir di premier kedua filmnya.

Bertemu Pak Rano Karno saya merasa bangga bisa bertemu sosok hebat dibalik kesuksesan Serial Si Doel selama 27 tahun ini. Cerita Si Doel, Pak Rano lah yang membuat. Tidak hanya cerita tapi menyutradarai pula serial dan filmnya.

Pak Rano pintar mengobak-abik perasaan fans Sarah dan Jaenab hingga bisa terjadi dua team, Team Sarah dan Team Zaenab. Bisa menciptakan tokoh laki-laki yang harus memilih dua wanita dengan cerita yang indah dan menarik tanpa unsur kekerasan maupun dengan cerita yang lebay. Pak Rano Karno memang penulis cerita yang hebat dan Legend-nya Perfilm-an negeri ini.

Saya juga pernah bertemu dan menengok Mak Nyak bareng fans Sarah. Walau tak lama tapi saya bisa melihat semangatnya Mak Nyak apalagi ketika mendengar antusiasnya beliau ketika ikut Syuting meski dalam keadaan sakit. Si Doel adalah bagian hidupnya Mak Nyak dan semua pemain.

Begitu juga dengan pemain yang lain. Mereka orang-orang yang humble meski mereka punya nama besar di dunia perfilm-an tanah air 

Karena film Si Doel, tiga dari empat tulisan saya tentang film Si Doel menjadi artikel utama di Kompasiana. Satu lagi menjadi artikel pilihan. Mengulas tentang film Si Doel jadi awal saya mereview suatu film. 

foto : Dokumentasi Pribadi & Kompasiana
foto : Dokumentasi Pribadi & Kompasiana
Karena film Si Doel saya jadi tahu bagaimana proses pembuatan film. Ke riweuhan selama proses syuting tapi di bawa happy oleh para pemain dan kru nya. Bagaimana proses roadshow film dan menyapa masyarakat di berbagai daerah hingga tahu Premier film itu crowdednya seperti apa. 

Karena film si Doel, saya jadi tahu budaya Betawi. Film dan serial yang tidak pernah lupa akan budaya asalnya. Film yang ketika premier ada yang jualan kerak telor, ondel-ondel dan juga kesenian Betawi. 

Cerita film ini akan berakhir tapi tidak dimata dan dihati penonton Indonesia. Berakhir di cerita tapi dikenang abadi oleh masyarakat. Masyarakat akan mengenang bahwa ada serial dan film yang begitu istimewa di mata semua penonton. Dan pastinya serial maupun filmnya akan menjadi satu-satunya film Indonesia yang ditonton berulang kali bahkan ribuan kali tanpa bosan oleh penontonnya.

Meski cerita film ini akan berakhir, masyarakat akan mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pemain, sutradara, kru, rumah produksi maupun stasiun televisi yang menayangkan serial Si Doel karena selama 27 tahun Serial maupun Film Si Doel menjadi tontonan yang begitu banyak tuntunannya. Tontonan yang menginspirasi dan disukai masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun