Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kuburan Gerbong KRL, Ikon Hits Stasiun Purwakarta

6 Desember 2018   08:24 Diperbarui: 6 Desember 2018   17:25 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Dokumentasi Pribadi

Mendengar kata "KRL" mungkin semua orang bisa mengartikan dan menjelaskan dengan berbagai versi cerita dan arti. Tapi jika mendengar dua kata "KRL rongsokan" pasti yang terlintas hanya ke satu hal, yaitu Stasiun Purwakarta.

Kumpulan gerbong KRL tak terpakai memang disimpan dan ditumpuk di area Stasiun Purwakarta sejak tahun 2000-an. Belum ada sumber informasi resmi yang menjelaskan alasan disimpannya gerbong KRL di simpan area Stasiun Purwakarta. 

Namun kalau melihat dari letak Stasiun Purwakarta yang tidak terlalu jauh dari Jabodetabek ditambah lagi area stasiun yang luas karena dulunya pernah dijadikan dipo lokomotif. Sehingga area yang luas tersebut mampu menampung gerbong-gerbong kereta yang tak terpakai.

Tumpukan-tumpukan gerbong KRL yang berwarna-warni ini pun menjadi sorotan masyarakat khususnya para backpacker dan traveller. Banyak yang bertanya dan menyayangkan kenapa area tersebut tidak dijadikan salah satu objek wisata di Purwakarta. "Instragamable" lah kalau anak kekinian bilang. Areaya sangat bagus untuk foto-foto. 

Saking ingin di foto di area kuburan KRL itu, banyak penumpang yang nekad untuk berfoto dulu sebelum menaiki kereta. Dan sepertinya itu dilakukan oleh semua yang pernah travelling ke Purwakarta naik kereta.

Sebelum area stasiun ditutup dan dipagari tembok tinggi di sekeliling stasiunnya, masyakarat dulu bebas leluasa ke tempat ini. Apalagi area stasiun adalah jalan alternatif terdekat antara satu desa dengan desa lain dekat stasiun. Area dipo sering dijadikan masyarakat sebagai tempat rehat dan tempat anak-anak melihat kereta api. 

Saya pun dulu sering bersepeda ke area kuburan kereta tersebut, bahkan sering makan bakso di bawah pohon rindang dekat dipo sambil melihat tumpukan gerbong kereta dan melihat hiruk pikuk suasana stasiun kereta. Bahkan ada beberapa orang yang pernah foto pre-wedding di area kuburan kereta.

Foto : Dokumentasi Pribadi
Foto : Dokumentasi Pribadi
Namun sejak tiga tahun lalu, area ini kemudian dipagari tembok tinggi dan bukan lagi untuk area umum.

Saya kemudian coba mencari informasi baik itu bertanya pada warga sekitar stasiun maupun dari pihak stasiunnya langsung untuk mengetahui alasan mengapa area kuburan kereta ditutup dan tidak bisa untuk masyarakat umum.

Jawaban dari pihak stasiun maupun dari warga sekitar pun hampir sama. Mengapa area stasiun kereta di tutup dan tidak bisa untuk umum? Semua itu karena faktor keamanan dan keselamatan.

Bahwa dulu banyak sekali kejadian orang-orang yang mencuri bagian dari gerbong KRL itu padahal jelas itu milik PT. KAI. Bahwa ada sebagian orang yang menggunakan area kuburan kereta itu untuk hal-hal negatif. Selain itu untuk keselamatan karena kereta tua dan terpakai pastinya sudah rapuh dan juga sering dikaitkan dengan kata "angker" atau tempat yang menyeramkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun