Idulfitri tahun ini terasa beda. Bukan karena opor buatan mama lebih gurih dari biasanya, atau karena dapet THR lebih sedikit dari tahun lalu karna katanya udah besar---tapi karena ada tamu istimewa yang datang jauh-jauh dari Pattani, Thailand. Yes, saudara jauh yang sekarang masih kuliah di Yogyakarta dan lanjut ke jenjang S2 akhirnya mampir lagi ke rumah, dan momen ini sukses bikin suasana setelah lebaran jadi berbeda.
Mereka datang nggak cuma buat berkunjung biasa, tapi sekalian nostalgia. Cerita-cerita mereka soal masa awal tinggal di Jogja, masa PKL bareng mama, sampai kenangan soal makanan, teman, dan budaya Indonesia---semua ditumpahkan dalam obrolan yang seru, sambil ngemil kue Lebaran.
Siapa Mereka?
Mereka ini adalah mahasiswa asal Pattani, Thailand, yang saat ini masih melanjutkan pendidikan di Yogyakarta hingga jenjang S2. Beberapa tahun lalu, mereka sempat PKL (Praktik Kerja Lapangan) bareng mama saya. Dan sejak saat itu, hubungan kami tetap terjaga. Walau jarak memisahkan, silaturahmi tetap nyambung lewat media sosial.
Nah, Lebaran kali ini mereka lagi ada kesempatan untuk liburan ke Indonesia, dan alhamdulillah bisa mampir ke rumah. Di foto yang saya sertakan, mereka duduk bareng di ruang tamu rumah kami. Suasana santai, tapi penuh kehangatan.
Mereka cerita banyak hal soal betapa nyamannya hidup di Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Mulai dari suasana kota yang ramah, harga makanan yang murah meriah, sampai ke kebiasaan masyarakat yang penuh toleransi. Salah satu dari mereka bahkan bilang, "Kami merasa kayak di rumah sendiri waktu di Indonesia."
Mereka juga cerita soal kehidupan di Pattani---sebuah wilayah di selatan Thailand yang mayoritas penduduknya adalah Muslim. Menariknya, budaya dan tradisi masyarakat Pattani ternyata banyak banget yang mirip sama Indonesia, terutama dalam perayaan Idulfitri. Mulai dari saling berkunjung ke rumah keluarga, makan besar bareng, sampai pakai baju baru buat salat Ied---semuanya hampir identik.
Nih, buat yang belum tahu, Pattani adalah salah satu provinsi di selatan Thailand yang berbatasan dengan Malaysia. Wilayah ini dikenal sebagai tempat tinggal mayoritas etnis Melayu-Muslim. Bahkan, bahasa sehari-hari mereka adalah bahasa Melayu dialek Pattani yang mirip dengan bahasa Melayu Kelantan di Malaysia dan sebagian besar bisa dimengerti oleh orang Indonesia juga.
Menurut data dari Thai PBS World, lebih dari 80% penduduk Pattani beragama Islam. Tradisi keislaman di sana masih sangat kuat, bahkan banyak anak muda yang menempuh pendidikan agama, baik di pesantren lokal maupun luar negeri, termasuk Indonesia.