Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Awaludien
Muhammad Iqbal Awaludien Mohon Tunggu... Penulis - Penulis konten suka-suka!

Berbagi informasi dan gagasan. Tergila-gila pada sastra, bola, dan sinema. Email: iqbalawalproject@gmail.com Blog: https://penyisirkata.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bagaimana Menjaga Kesehatan Pelajar Selama Pandemi?

4 Agustus 2021   17:25 Diperbarui: 4 Agustus 2021   18:18 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Cover image: Kompas.com)

Pandemi Covid-19 tidak hanya memunculkan masalah pelik terkait virus mematikan yang sangat cepat menyebar. Efek turunannya tidak kalah berbahaya terutama untuk para pelajar. 

Seperti kita tahu, aktivitas belajar di masa pandemi dilakukan secara daring atau dikenal dengan Pembelajaran Jarak jauh (PPJ). Perubahan yang mendadak ini tentu membuat banyak siswa kaget. Mereka kehilangan momen keseharian seperti mengobrol dengan teman dan berpartisipasi di sekolahnya.

Selain itu, pelajar juga kehilangan beberapa momen besar di kehidupan mereka, sebut saja merayakan kenaikan kelas, kelulusan atau wisuda secara tatap muka.

Yulina Eva Riany, Pakar Ilmu Anak dan Keluarga, Fakultas Ekologi Manusia, IPB kepada Media Indonesia mengatakan, perubahan drastis yang berbeda dengan keseharian ditambah pengalaman menyaksikan secara langsung dampak covid-19 terhadap orang tua atau anggota keluarga mereka (dampak fisik, ekonomi, maupun psikologi), merupakan pengalaman yang sulit bagi anak-anak dan remaja.

Faktor-faktor ini tambahnya, berpotensi besar menyebabkan anak-anak dan remaja rentan mengalami tekanan psikologi dan gangguan kesehatan mental, apalagi saat aktivitas belajar mengajar harus dilakukan di rumah. 

Lantas bagaimana cara mengatasinya atau menjaga kesehatan mental para pelajar di masa pandemi ini? Jovita Maria Ferliana selaku psikolog anak, remaja, dan keluarga kepada Kompas.com berbagi cara menjaga kesehatan mental pelajar selama PPJ.

Menurutnya, komunikasi yang terbuka dan pola hidup sehat sangat penting. Orangtua wajib mengenali emosi dan tanda-tanda anakyang  sedang tertekan atau menghadapi masalah. Dan ketika itu terjadi, orangtua bisa menjadi salah satu solusi untuk menangkan dan memotivasi anak.

Jika orangtua merasa tidak mampu, mereka bisa bekerja sama dengan guru untuk mencari solusi bersama. Sebagai contoh bekerja sama dalam menyelenggarakan metode belajar yang lebih interaktif dan kreatif atau menyenangkan hingga melakukan sesi curhat secara rutin, dari hati ke hati. 

Kemudian dari sisi pola hidup sehat, orangtua wajib memastikan bahwa anak  cukup dari sisi nutrisi, dan sarana dan prasarana lain yang menunjang kegiatan belajar dengan mengajarkan pola hidup sehat kepada, seperti cukup istirahat dan olahraga, mengonsumsi makanan sehat, membuat jadwal yang teratur untuk bermain dan belajar anak. Sehingga anak  tidak hanya belajar di rumah, tapi juga melakukan aktivitas menyenangkan lain agar terhindar dari stres.

Dari sisi pelajar sendiri, terutama mereka yang sudah remaja dan beranjak dewasa, dianjurkan memiliki hobi atau aktivitas lain selain belajar. Para psikolog dan ahli kesehatan anak meyakini bahwa melakukan hobi mampu meminimalisasi mental yang tertekan akibat tugas belajar ataupun perasaan terisolasi. Perasaan yang senang dan bahagia adalah kekuatan untuk mendukung daya tahan tubuh.

Belajar dari rumah memang tidak mudah, baik bagi orangtua, anak, maupun guru. Metode ini bisa dikatakan baru karena "dipaksakan" akibat pandemi. Namun, lari atau menolak pun bukanlah solusi. Jauh lebih baik, semua pihak bekerja sama untuk hasilkan pembelajaran yang kondusif dan rumah yang nyaman, sehingga kesehatan mental anak yang belajar di rumah terjaga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun