Cuaca yang sangat ekstrem di Yakutia, Siberia, Rusia
Rusia, negara yang akan jadi tuan rumah World Cup 2018 terkenal dengan cuacanya yang ekstrem. Sebagai sebuah negara dengan wilayah yang luas, membentang dari utara barat daya Laut Arktik hingga ke Timur yaitu Siberia di tepi Pasifik, Rusia beriklim tundra yang sangat dingin.
Pada tahun 2012, negara yang juga dikenal sebagai negara "Beruang Merah" ini pernah mengalami bencana akibat cuaca yang sangat dingin. Tak tanggung-tanggung, 123 orang tewas di Rusia karena mengalami radang dingin. Saat itu, Moskwa, ibu kota Rusia, mencapai minus 30 derajat, sedangkan daerah yang paling dingin adalah Siberia dengan minus 60 derajat (News.com.au)
Namun ini bukan hanya tentang dinginnya cuaca Rusia. Lebih dari itu, tentang potensi dinginnya (juga!) pagelaran sepak bola terakbar di jagat raya yang akan di langsungkan di negara yang sepanjang sejarahnya selalu berseteru dengan Amerika Serikat ini.
Meski demikian, selalu ada kekurangan di tengah kelebihan. Dan ini berlaku untuk Piala Dunia edisi mendatang. Pasalnya, sepak bola dunia sudah pasti kehilangan suguhan permainan yang selama ini menjadi filosofi sepak bola; Absennya Belanda yang mewakili Total Football, Italia yang amat melekat dengan Catenaccio, dan Chile yang bergaya Spartan harus rela menjadi penonton.
Belanda, dipastikan tidak lolos Oktober lalu (11/10) karena hanya menempati peringkat tiga dengan 19 poin. Negara yang dikenal dengan permainan menghiburnya dan sering kali melahirkan pemain legendaris semacam Johan Cruyff, Marco van Basten, Robin van Persie dan Arjen Robben ini mengulang kegagalannya 16 tahun silam saat gagal lolos ke World Cup 2002 Korea Jepang.
Italia lebih nahas lagi. Kegagalan ke Rusia merupakan yang terburuk dalam 60 tahun terakhir. Italia, sang juara empat kali, sebelumnya selalu lolos sejak tahun 1958 dan termasuk tim elite unggulan juara. Serangan balik cepat dan bek-bek tangguh menjadi daya tarik Italia. Kenyataan pahit harus mereka hadapi saat kalah oleh Swedia di babak Play-off dengan agregat (1-0) dini hari tadi (14/11)
Oke, sampai di sini kita tetap dijamin aksi-aksi menyihir dari Messi serta Ronaldo. Persaingan sengit mereka pasti akan jadi salah satu pusat perhatian di Rusia.
Belum lagi umpan-umpan matang, dengan tingkat presisi yang sangat tinggi dan teknik brilian dari Mesut Ozil, David Silva, Kevin de Bruyne, Philippe Coutinho hingga Paul Pogba pun tentu tersaji di tengah persaingan merebut juara. Lalu ada juga gaya bertahan ngototdan keras ala Sergio Ramos, Pepe, Nicholas Otamendi, Samuel Umtiti, dan Vincent Kompany, yang pastinya mampu membuat para pecinta sepak bola gregetan.Â