Mohon tunggu...
Mirasantika
Mirasantika Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Airlangga

Hanya sekadar butiran debu yang ingin memulai untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hari Pertama UM-PTKIN Daring, Kendala Kamera hingga Hampir Didiskualifikasi

3 Agustus 2020   12:31 Diperbarui: 3 Agustus 2020   12:27 1345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: iainponorogo.ac.id/

Tepat hari ini, Senin, 03 Agustus 2020, UM-PTKIN (Ujian Masuk Keagamaan Islam Negeri) mulai dilaksanakan. UM-PTKIN sendiri merupakan sistem seleksi masuk perguruan tinggi keagamaan Islam yang bisa diikuti seluruh siswa lulusan SMA, SMK, MA, MAK, dan sederajatnya. 

Pelaksanaan UM-PTKIN kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pelaksanaan UM-PTKIN kali ini dilakukan secara daring di tempat tinggal peserta masing-masing dengan menggunakan aplikasi Sistem Seleksi Elektronik UM-PTKIN (SSE UMPTKIN). Peserta ujian tidak perlu datang ke lokasi ujian dan hanya perlu menjaga jarak sepanjang tiga meter selama ujian berlangsung. Tentu saja sistem seleksi ini belum sepenuhnya efektif karena baru pertama kali diaplikasikan di tahun ini.

Saya akan membagikan pengalaman saya mengikuti ujian UM-PTKIN di hari pertama ini. Saya adalah siswa lulusan 2020 sehingga ini pertama kalinya saya mengikuti seleksi secara daring. Saya mendapatkan jadwal ujian di hari pertama yaitu hari ini dan mendapatkan sesi pertama yang dilaksanakan pada pukul 07.20 -- 09.10. 

Awalnya, saya sudah mengalami kendala saat uji coba ujian dilaksanakan yaitu pada Kamis, 23 Juli 2020. Mungkin karena aplikasi yang masih baru sehingga masih banyak kendala dalam pengoperasiannya. Kendalanya adalah kesulitan untuk login dan server yang harus menghubungkan ulang berkali-kali. Kemudian, dilakukan uji coba ulang pada tanggal 28 Juli 2020. Untuk kali ini alhamdulillah tidak ada kendala, semua berjalan dengan lancar.

Namun, ketika hari H pelaksanaan, saya justru mengalami masalah yang lebih serius. Saya yang awalnya santai-santai saja karena saat uji coba sudah lancar, perkiraan saya saat hari H tidak ada masalah lagi. Jadi begini, saya menggunakan laptop untuk mengerjakan UM-PTKIN. Kamera laptop saya memang agak blur tapi masih bisa menampilkan wajah saya dengan jelas, terbukti saat uji coba tidak ada masalah dengan kamera. 

Setelah saya login sesuai waktu yang dijadwalkan, saya mengambil gambar wajah saya sambil memegang kartu ujian (Take Screenshoot). Setelah itu, muncul kolom mulai ujian. Nah, pada saat mulai ujian ini, kamera yang biasanya menyala otomatis kini tidak lagi menyala otomatis. Saya pikir mungkin harus menunggu beberapa saat untuk menyala. Ternyata hingga saya mengerjakan puluhan soal, kamera laptop saya tidak juga mau menyala. 

Di tengah pengerjaan, tiba-tiba saya mendapat notifikasi dari pengawas ujian berupa peringatan untuk menghadapkan wajah saya ke kamera. Bagaimana saya akan mengahadapkan wajah saya, sementara kamera saya tidak mau menyala? Kemudian, saya mencoba menghubungi helpdesk UM-PTKIN melalui Whatsapp. Dari sana saya mendapat balasan untuk me-refresh halaman. Saya sudah me-refresh berkali-kali dan tetap saja kamera tidak mau menyala. 

Saya mencoba untuk terus mengerjakan hingga saya mendapat notifikasi lagi kedua kalinya dari pengawas untuk menghadapkan wajah saya di kamera. Di sini saya mulai khawatir. Apa yang harus saya lakukan sementara waktu terus berjalan hingga satu jam? Saya menghubungi helpdesk lagi. 

Pihak helpdesk pun menyarankan saya untuk berganti perangkat. Padahal untuk berganti perangkat saya harus mereset login terlebih dahulu ke laman sapa.um-ptkin.ac.id sementara waktu yang tersisa saat itu tinggal 30 menit dan semua soal sudah saya jawab. Saya bingung harus bagaimana. Jika saya berganti perangkat saya harus mengunduh aplikasi lagi. 

Saya bertanya lagi pada helpdesk dan jawaban yang saya terima adalah "sebelum diselesaikan pindah perangkat saja, takutnya didiskualifikasi oleh pengawas". Nah, di sinilah saya sudah mulai senam jantung. Hanya karena kamera saya harus didiskualifikasi? Tapi di sisi lain waktu semakin menipis dan tidak memungkinkan saya untuk pindah perangkat. Akhirnya saya terpaksa menyelesaikan ujian dengan kamera yang tidak menyala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun