Mohon tunggu...
Mino Reyva
Mino Reyva Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Penulis

Suka menulis dan merenung

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sampai Halaman Berapa, Kita?

19 Maret 2023   00:07 Diperbarui: 19 Maret 2023   00:26 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/7cMZiVx


Tentang setiap malam yang kusempatkan
Punggungku untuk tulang pohon yang roboh
Aku bisa saja tidak akan berhenti mengulangi
Aliran tertawa di lekuk baju yang kulipat paksa

Sementara nyanyianku berujung pada nada,
"Kapan aku bisa pulang?"

Maukah kau bosan dengan rumput dan teh?
Diam-diam bergunjing tentang tangan kirimu,
"Bagaimana ia bisa bertahan menahan sakit telapak tangannya yang hanya berjarikan lima?"

Kabar gembira dariku, sampaikan pada mereka
5 jari tangan kananku masih utuh
Kain-kain lembut pakaian yang kujemur,
Gagang kayu sapu yang kupegang,
Mereka selalu menyerah dengan kegigihanku

Kita bisa balas dendam
Kita akan melakukannya nanti, pasti, aku yakin
Bibirmu dan punyaku akan menjajahi teh hangat
Mataku dan punyamu akan membabat rumput lebat

Sisanya hanya tangan kiri utuhmu,
Tangan kanan utuhku,
Sebagai lambang merdeka
Untuk kita berdua

Seperti apa rumah kita berdua nanti?
Aku ingin punya halaman untuk merawat tetumbuhan
Aku ingin memaafkan rumput-rumput
Yang kejam telah membuatmu tertekan

Atau kita bisa duduk saja di kursi teras
Dengan diam dan mulut tertutup
Menikmati setiap momen

Persis, sebagaimana kita menikmati masa lalu
Menunggu masa itu

18/3/23
23:51

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun