Mohon tunggu...
Dian Minnie
Dian Minnie Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen - Pengacara - Conten Creator - Coppy Writing - Bisnis Owner

Suka bepergian dan menikmati hidup

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kecewa pada Takdir Allah?

10 November 2018   13:03 Diperbarui: 11 November 2018   10:57 1507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pernahkah Kamu merasa kecewa, dikecewakan atau membuat orang lain kecewa? Jika jawabannya pernah, Kamu perlu memejamkan mata sejenak lalu tarik napas dalam-dam dan ucapkan istighfar tiga kali. Kecewa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kecil hati; tidak puas (karena tidak terkabul keinginannya, harapannya, dsb).  Ya. Kecewa adalah ungkapan rasa akibat harapan dan hasilnya tidak sama.

Jika Kamu pernah kecewa pada seseorang, berarti Kamu terlalu berharap pada orang itu, sementara hasilnya tidak seperti yang Kamu harapkan. Jika Kamu pernah kecewa terhadap sesuatu hal, berarti Kamu terlalu berharap terhadap hal itu, sementara hasilnya tidak seperti yang kamu harapkan. Jika Kamu pernah kecewa pada pasangan hidup, berarti Kamu terlalu bersandar padanya, sementara pasanganmu bersikap sebaliknya. Pun, jika Kamu pernah kecewa pada Presiden, Gubernur, Wali kota, Bupati, atau bahkan ketua RT/RW sekalipun, Kamu akan melakukan apa saja (dan hal ini cenderung negatif) agar rasa kecewa dan sakit hatimu itu terobati.

Kebanyakan orang senang ketika hal-hal terjadi sesuai dengan keinginan mereka, tetapi mudah kesal, sdeih, marah ketika hal-hal kecil tidak sesuai dengan keinginan mereka. Berapapun derajatnya, tiap orang pasti pernah merasa kecewa. Kecewa merupakan suatu perasaan sekaligus pernyataan rassa tidak senang akan sesuatu yang menimpa seseorang. Tidak senang karena melihat apa yag terjadi pada diri sendiri atau bisa juga karena melihat kondisi di luar dirinya, Misalnya kecewa karena dirinya gagal dalam berusaha.  Dan ikut kecewa karena orang lain terutama orang dekat tidak mampu memenuhi cita-citanya. Dengan kata lain ketidaksenangan itu dicirikan oleh karena tidak tecapainya suatu ekspektasi menurut ukuran orang yang bersangkutan. Semakin lebar deviasi atau menyempitnya kenyataan dibanding dengan ekspektasinya berarti semakin besar kekecewaannya.

Rasa kecewa cenderung dapat menyebabkan munculnya stress. Semakin dibiarkan rasa kecewa maka semakin berpeluang munculnya stress. Yang pada gilirannya akan muncul depresi. Lalu, apa obat kecewa? Kecewa bagi saya tidak ada obatnya. Yang bisa dilakukan adalah mengelola rasa kecewa menjadi hal positif dan selalu berprasangka baik terhadap Allah SWT.

Siapapun yang mengenal Allah tidak akan kecewa dengan perbuatan Allah SWT.

Apa yang telah terjadi kepada Kita adalah skenarioNya. Beribu-ribu tahun, sebelum manusia diciptakan, kehidupan Kita telah tertulis di Lauhul Mahfudz. Kita sebagai makhlukNya, sebagai manusia tentunya mengalami banyak peristiwa dalam hidup. Ada kalanya peritiwa hidup Kita membuat senang, sedih, takut, kecewa, kaget, takjub, dan berjuta rasa lainnya. Dari berjuta rasa tersebut tentu ada makna yang Kita pelajari dibaliknya. Allah SWT menciptakan senang untuk mengingatkan kita akan berbagi kebahagiaan, 

Allah SWT menciptakan sedih, agar kita lebih dekat lagi padaNya. Karena ketika sedih, manusia memiliki kecenderungan untuk berkeluh-kesah. Berkeluh kesahlah padaNya. Dekatilah Dia agar kita mendapatkan jalan keluar dari kesedihan kita. Setiap rasa menyimpan makna. Pekalah atas makna-makna rasa dalam hidup ini. Pekalah atas setiap peristiwa yang Kita pikir sebagai kebetulan. Tak ada kebetulan, karena dari setiap peristiwa terkandung makna. Makna yang Allah SWT harap Kita bisa ambil agar Kita bisa semakin dekat pada Nya.  Dia maha pengatur, seperti yang terdapat dalam QS Al Baqoroh ayat 216: "Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."

Segala sesuatu berjalan atas ijin-Nya

Kata-kata yang selalu ingat dalam hati adalah daun jatuh pun sudah diatur Allah, apalagi keinginan yang dimiliki manusia, kenyataan yang dihadapi perjumpaan dengan orang-orang tertentu, perasaan yang begitu tidak menentu, semangat yang turu naik, Allah selalu punya maksud dibalik semua itu. 'No coincidence happens in this world. Everything happens for a reason.' Bila Allah tidak mengizinkan Kita melakukan suatu perkara biasanya akan sengaja dibuat terhindar. 

Allah SWT sengaja membuat "skenario" agar kita terhindar dari suatu hal yang tak baik bagi kita.  Misalnya ketinggalan pesawat agar terhindar dari kecelakaan yang dialami pesawat tersebutseperti kisah Sony, pegawai Kemenkeu yang batal naik pesawat JTO 610 karena terjebak macet selama 8 jam.  Ditolak bekerja di suatu tempat karena ternyata disana rejekinya tidak barakah. Atau dibuat "skenario" yang kesannya 'tertunda' dari suatu urusan agar kita mendapat yang lebih baik lagi, seperti : belum bertemu jodoh karena masih harus memperbaiki diri dan diberi kesempatan mendekatkan diri kepada Allah SWT, belum diberi keturunan karena diberi kesempatan lebih sering bersilaturahmi dengan orang-orang di sekitar Kita. Siapa yang tahu? Kita belum pernah mempunyai wisma, karena Kita akan diberi istana :)

Sabar adalah terapi penolong rasa kecewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun