Tulisan ini mewakili kegelisahan saya mengenai pemasaran RS. Ketidakpuasan saya atas kinerja saya dan tim sekaligus sebuah harapan besar yang mungkin bisa dirasakan kemanfaatannya oleh yang lain. Minimal, saya bisa menggali lebih lanjut setelah saya coba tulis bahasan awalnya di sini.Â
Ini mengenai  pangsa pasar besar yang belum tergarap sempurna. Mewujudkannya dibutuhkan kolaborasi yang sangat besar tapi bukan tidak mungkin.Â
Pasar besar itu bernama kesehatan masyarakat.Â
Namun, sebenarnya saya tidak ingin menyebutnya pasar. Hanya karena saya seorang manajer yang mengampu tim pemasaran, maka saya menyebutnya pasar. Sungguh, dari sisi relung hati yang paling dalam, saya lebih suka menyebut mereka sebagai sasaran pemberian layanan. Mungkin ini dilatarbelakangi background pendidikan saya. Saya dididik menjadi ahli kesehatan masyarakat.Â
Meskipun pada akhirnya setelah 13 tahun mengampu unit terkait humas pemasaran, saya berdamai dengan istilah pemasaran, saya masih tidak bisa move on dengan cinta saya pada kesehatan masyarakat. Bertahun-tahun program-program pemasaran yang saya buat adalah program-program terkait memberi layanan pada masyarakat. Saya tidak bisa memungkiri hati saya.Â
Hingga hari ini, saya masih tidak berhenti belajar mengenai pemasaran tapi  jujur saya masih terus kurang.  Dalam kekurangan tersebut mungkin saya malah telah mengacaukan definisi pemasaran dengan definisi saya sendiri.Â
Saya membuat tim pemasaran yang filantropis. Saya merasa  bahwa titik temu pemasaran RS dengan pemberian layanan kesehatan  masyarakat ada pada istilah Blue Ocean. Pasar luas yang tidak perlu ada pesaing di dalamnya.Â
Mungkin ini  bukan pemasaran yang biasa, tapi saya merasa bahwa jika kita berpikir bahwa di luar sana masih banyak sekali masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan maka kita akan membangun kolaborasi yang seluas mungkin dengan semua pihak, agar kita bisa menginformasikan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.Â
Bisa dimulai dengan mengemas berbagai produk pelayanan kesehatan yang memang dibutuhkan oleh masyarakat. Mendekati mereka dan berada dalam jarak jangkauan yang mereka bisa jangkau dengan mudah. Â Membuka akses sebesar-besarnya untuk bisa dijangkau.Â
Ada dua segmen besar yang bisa dilayani  :Â
1. Masyarakat awam