Mohon tunggu...
Min Adadiyah
Min Adadiyah Mohon Tunggu... Ahli Gizi - nakes ahli gizi, pembelajar manajemen abadi

Penata Impian (karena yakin Sang Maha selalu realisasikan impian kita)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cegah Stunting Sejak Dini di Masa Pandemi

25 November 2020   10:15 Diperbarui: 25 November 2020   10:19 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pandemi ini membuat sebagian pola hidup berubah. Demikian pula dengan sekolah Alika.  Selama hampir 8 bulan ini Alika sekolah dari rumah atau biasa dikenal dengan daring atau PJJ. 

Satu  hal yang Alika syukuri, ayah memiliki jaringan wifi di rumah sehingga mengakses kebutuhan sekolah dari rumah menjadi lebih mudah. Alika tahu ada beberapa teman sekelasnya yang meskipun sudah mendapat kuota dari sekolah tetap saja kesulitan karena rumahnya berada di are yang sulit sinyal. 

Di bulan Nopember 2020, Alika dan teman satu kelompoknya tiba-tiba mendapat tugas dari Bu Linda guru bahasa Indonesia kelas  XI untuk berdiskusi mengenai Stunting. Menurut informasi, bu Linda  bekerja sama dengan PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) berusaha mengedukasi anak-anak remaja untuk mencegah stunting sejak dini. 

Kenapa Nopember. karena di bulan Nopember ada hari Kesehatan Nasional yaitu biasa diperingati pada 12 Nopember. Dan kenapa pula Stunting karena ternyata ini menjadi salah satu issu prioritas yang sangat penting untuk Indonesia. 

Angka stunting yang cukup tinggi itu rupanya dapat dicegah dengan sederhana jika melibatkan anak-anak remaja sebagai calon orang tua di masa depan. Hal ini yang menjadi topik diskusi seru siang ini melalui zoom. Teman sekelompok diskusi yang terdiri dari 3 orang anak perempuan dan dua orang anak laki-laki baru saja selesai menyimak beberapa video edukasi dan saat ini sedang mendiskusikan tema Cegah Stunting Sejak Dini. 

"Eh, baru  tahu aku, ternyata kita bisa berkontribusi sejak sekarang untuk masa depan Indonesia ya.."celetuk Syifa. Dari artikel yang mereka baca, mereka jadi tahu bahwa remaja memiliki kontribusi penting untuk mencegah stunting.

"Iya loh. Aku mencatat setidaknya dua hal penting yang bisa kita lakukan sejak sekarang. Yaitu bergaul sehat dan makan sehat."sahut Alika. Dua kata kunci ini yang sering didengar dari ibu. Dan itu rupanya sesuai dengan tayangan artikel dan video edukasi dari PERSAGI. 

"Trus, gaul sehat tu apa aja rinciannya?"tanya Kafa.Sebagai remaja laki-laki, Kafa  lebih suka melihat video daripada membaca artikel. Dan dia merasa lebih mudah paham jika temannya yang menjelaskan. 

"Intinya sih ada usia sehat tertentu untuk menjadi orang tua sehat. Tidak seharusnya remaja seperti kita menjadi orang tua, karena itu harus pandai-pandai menjaga diri. Jaga jarak antara lawan jenis, hingga  pernikahan tiba. Dan pernikahan itu usia kita  di atas 20 tahun"jawab Nia.

"Oke. Kalo makan sehat gimana tuh, kenapa pula harus makan sehat sejak masih remaja?"tanya Haris. Kali ini Alika yang menjawab dengan sigap. Sejak usia kanak-kanak ibu seirng memberitahu Alika mengenai pentingnya makan sehat sejak dini. Itu jika berharap bahwa kelak akan terlahir pula anak-anak sehat pada saatnya mereka menjadi dewasa kelak.

"Jadi, ternyata perdarahan yang sering terjadi pada saat melahirkan itu bisa terjadi karena kurangnya asupan protein dan zat besi. Itu harus dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum seseorang melahirkan. Akan lebih baik lagi jika di usia kita seperti sekarang ini. Kita harus banyak makan sayur , buah dan juga protein dalam jumlah cukup. Termasuk juga harus mengkonsumsi tablet tambah darah pada saat kita menstruasi. Itu kenapa kita sering dicek di konjunctiva mata kita oleh petugas dari Puskesmas. Kalo warna nya merah cerah, itu tandanya kita sehat."terang Alika. 

"Trus juga, kalo minum teh gak boleh dekat waktu makan karena bisa menghambat penyerapan zat besi. Setidaknya 1-2 jam lah.  Ya kan Lika?"tanya Nia. Alika membenarkan. Itu memang salah satu pesan penting yang disampaikan dari video edukasi yang barusaja mereka simak tadi.  

"Oke,  kalo gitu mari kita rekap. Oh ya, di masa pandemi gini, kita kan gak ke sekolah. Gak ada petugas yang nge cek mata kita, apakah zat besi kita tercukupi atau enggak. Trus gimana dong?"tanya Syifa. Mereka semua terdiam. Iya ya. 

"Eh gini aja, kita minta cek ibu aja. Jadi kita berusaha mandiri di era Pandemi. Toh ini buat kebutuhan kita sendiri kan?" usul Alika. 

"Ibu kita masing-masing maksudnya?"tanya Syifa ragu. Alika mengangguk. "Daripada gak sama sekali?"sahutnya. Syifa mengangguk. "Iya juga sih.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun