Produktivitas seseorang bisa diukur dari berbagai sudut pandang. Secara sederhana dapat dievaluasi dari karya yang dihasilkan. Bagi seorang penulis, karya tentu saja adalah artikel atau hasil buah karya nya. Bagi seorang pelukis, disebut produktif jika ada hasil lukisannya. Seorang peneliti dilihat produktivitasnya dengan tahapan-tahapan dalam proses risetnya. Seorang ibu rumah tangga bisa jadi produktivitas bisa diukur dari jumlah pekerjaan rumah yang berhasil dituntaskannya atau  berapa kali membimbing anak dalam tumbuh kembangnya. dst.Â
Hal ini bisa jadi berbeda dengan sudut pandang produktivitas dari sisi ekonomi, di mana seseorang disebut  produktif jika menghasilkan rupiah. Berdasarkan hal tersebut maka  kita bisa mengatakan bahwa sebenarnya produktivitas tak sekedar bicara uang. Produktivitas bisa dimaknai suatu kegiatan yang memberikan kemanfaatan bahkan jika sesuatu itu berwujud sebuah penghiburan, sebuah pencerahan, sebuah harapan, sebuah gambaran mengenai kondisi yang lebih baik dst.Â
Maka, kini di saat pandemi covid ini kita bisa memulai melakukan berbagai produktivitas. Menghasilkan produk yang bisa dinikmati oleh diri sendiri ataupun bisa dipersembahkan untuk orang lain. Apapun bentuknya. Agar kita tetap dapat mempertahankan kesehatan jiwa kita. Tulisan ini pun saya paksakan disajikan agar bisa dinikmati oleh anda semua. Dan terutama untuk saya sendiri, agar saya yakin kalo saya masih produktif.Â