Mohon tunggu...
Mini GK
Mini GK Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Muda Yogyakarta

Mini GK; perempuan teman perjalanan buku dan kamu ^^ Penerima penghargaan karya sastra remaja terbaik 2015 Penulis novel #Abnormal #StandByMe #LeMannequin #PameranPatahHati

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pada Suatu Musim Saat Drama Korea Serupa Drama Pemilihan Presiden

8 Januari 2021   23:30 Diperbarui: 8 Januari 2021   23:38 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
18 again, sumber: Drakor id

Penonton sekaligus penikmat drama Korea melonjak drastis sejak adanya kebijakan WFH. Drama Korea berhasil membius tidak hanya kaum hama namun juga kaum Adam. Remaja, dewasa juga usia senja. Seolah drama Korea mendapat tempat istimewa di hati pemirsa.
Menariknya kehebohan ini tidak hanya terjadi di Indonesia semata. Terbukti dari trending topik yang sering mencuat dari beberapa negara dengan penduduk 'penghamba' drama Korea.

Sejatinya demam Drakor bukan hal yang aneh. Sangat mudah diprediksi. Satu-satunya yang bikin cemas adalah adanya pendatang (fans) pecinta Drakor musiman. Yang baru kenal drama Korea jalur Corona tapi seolah paham sejarah dan seluk beluk perdrakoran. Tidak jarang menimbulkan kehebohan dengan membagikan spoiler atau yang lebih parah membuat kubu-kubuan.

Heh, mau nonton atau mau tanding basket? Sampai-sampai belum lama ini ada cuitan netizen yang viral berujar: baru kali ini nonton drakor berasa ikut pemilihan presiden.

Bukankah wajar jika sebuah drama memang ada yang tersakiti? Bukankah wajar jika tidak semua drama berakhir bahagia? Bukankah wajar drama dibumbui roman-roman picisan menjual cerita di kaya dan miskin? Lantas sudah wajar kalau penonton punya sudut pandang sendiri. Yang gak wajar itu kalau ngotot dan menyalahkan penulis skenario sekaligus sutradaranya. Enggak terima sih boleh, tapi ya enggak harus lantas menghujat sampai ke akun pemainnya dong. Kok ya selo sekali.

Sumber drakor id
Sumber drakor id

Apapun drama ya tetaplah drama. Lahan bisnis bagi 'mereka' sekaligus lahan hiburan bagi kita. Kalau sampai ada yang puyeng, harusnya mereka pembuat dramanya bukan kita penonton.

Semoga ngomong ginian enggak sampai buat fans militan pada ngamuk. Saya takut dibully gara-gara drama Korea.

Saya ini penikmat drama Korea. Ya meski tidak semilitan kenalan kamu sih. Drama Korea yang saya tonton pun tidak terlalu banyak dibanding yang sudah ditonton mantan kamu. Bukan penikmat satu genre, lebih suka campuran. Bahkan drakor kolosal juga cocok dijadikan tontonan.

Saya tipikal menikmati drama tidak hanya mengincar jalan cerita tapi juga keseluruhan. Saya bisa jatuh cinta karena pemilihan pemainnya. Bisa lama-lama nonton karena ceritanya. Tidak jarang jatuh hati dengan pernak pernik bahkan dekor juga lokasi syuting.

Pernah gak kamu jatuh hati sama properti yang dipakai dalam drama Korea? Saya sering dong.
Saya menghindari debat unvaedah yang sering terlontar di sosial media. Tapi sering ngikutin (baca) war antar para fans.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun