Sembutopia
Sebuah undangan makan malam mampir ke pesan WhatsApp. Sebelum membalasnya saya lebih dulu membaca isi dari undangan tersebut.
Saya cermati siapakah sang pengundang, yang setelah saya baca berkali-kali kok rasanya masih sangat asing; SEMBUTOPIA.
Harusnya sebagai netizen zaman now saya googling dulu untuk tahu apa atau siapa sembutopia. Masalahnya kuota data hari itu sangat jauh dari sejahtera, pula sayanya memang berada di daerah fakir sinyal. Maka dengan hanya berbekal  membaca judul undangan (undangan ada judulnya?) yang tertulis dengan tebal "WORLD HEALTH DAY 2018" saya memantapkan diri untuk hadir seminggu kemudian pas acara berlangsung.
Sesuai rencana, saya berangkat dari rumah dua jam lebih awal dibanding waktu acara. Saya sudah main matematika berapa waktu tempuh perjalanan hingga datang lebih awal. Masalahnya ternyata harapan tinggallah harapan, saya tiba di lokasi bahkan 20 menit lebih dari jadwal yang semestinya. Itu artinya saya terlambat.
Acara memang diadakan di hotel berbintang, sebagai tamu undangan (meski terlambat) saya diantar sampai lokasi oleh seorang mas-mas pegawai resto. Saya dibawa ke bangku paling depan, sangat dekat dengan pembicara pula membuat perhatian yang lain mendadak teralih. Sungguh saya malu: telat dan membuat keributan.
Demi menjaga sopan santu (saya emang santun anaknya) maka saya membungkukan badan kepada pembicara di depan (yang belakangan saya tahu adalah pihak pengundang). Saya dipersilakan duduk dan sesegera mungkin langsung mengikuti suasana. Beruntung hal ini sudah sering saya praktikan.
Malam itu juga saya dan teman-teman blogger yang diundang jamuan makan malam mendapatkan edukasi mengenai gaya hidup sehat.
Saya baru tahu bahwa sembutopia ternyata sebuah platfon yang berisi tentang kiat kiat menjaga pola hidup sehat.
Saya sadar jika apa yang masuk ke perut akan berpengaruh besar untuk kesehatan, tubuh dan akal pikiran.
Kadang kala orang yang enggak kenal saya dengan baik akan mencibir usaha saya mengumpulkan bahan-bahan makanan dari kebun sendiri. Misal hampir setiap hari saya konsumsi kelor dan daun-daunan hijau yang merupakan tanaman wajib di kebun.
