Mohon tunggu...
Mini GK
Mini GK Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Muda Yogyakarta

Mini GK; perempuan teman perjalanan buku dan kamu ^^ Penerima penghargaan karya sastra remaja terbaik 2015 Penulis novel #Abnormal #StandByMe #LeMannequin #PameranPatahHati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kolaborasi Warna, Gambar dan Cerita

23 Agustus 2017   21:23 Diperbarui: 23 Agustus 2017   21:27 2029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain menyediakan buku bacaan, ada juga kertas bergambar dan pensil warna yang sengaja disediakan untuk menarik perhatian anak-anak.

"Mari sini, Dik. Sini baca buku gratis. Bisa mewarnai gratis. Bisa gambar juga. Ayo sini-sini."

Satu persatu anak-anak mulai menyemut, seolah-olah pensil warna dan kertas bergambar tadi adalah magnet yang menyedot besi. Anak-anak itu langsung duduk (tidak rapi), memilih gambar yang disukai dan pensil warna. Anak yang sedikit lebih besar memilih mengambil buku tebal yang isinya cerita anak dengan ilustrasi gambar aneka rupa. Besar dan penuh warna.

"Oh mewarnai kura-kura," saya melihat seorang adik kecil yang saya taksir usia kurang dari empat tahun memulaskan warna ungu pada badan kura-kura.

"Wah kura-kuranya warna ungu. Siapa nama kura-kuranya?" sambil tersenyum saya terus mengajak obrol adik tersebut, ya meski hanya dijawab dengan anggukan dan gelengan.

Kehadiran pensil warna dan kertas bergambar itu adalah tak lain sebagai umpan. Ya, ibarat memancing, dibutuhkan umpan yang gendut, menggairahkan dan jauh dari kesalahan. Bagi anak-anak, pensil warna adalah sebuah kegembiraan, keceriaan dan pesona. Ya mereka memang belum bisa membaca. Jangankan membaca, membuka buku dengan cara halus saja masih memprihatinkan. Maka dibutuhkan pensil warna untuk menarik perhatian mereka agar mau datang ke lapak kami. Perlahan-lahan dan dengan seiring berjalannya waktu saya berkeyakinan adik-adik yang gemar bermain kertas dan pensil warna itu kelak akan juga mencintai buku.

Bermula dari gambar yang lucu dan penuh warna, mereka akan terbiasa memegang buku. Lalu otak akan terasah dan menerbitkan rasa ingin tahu.

Mengajak anak membaca buku dengan cara memaksa itu salah. Yang benar adalah mengenalkan buku dengan cara menyenangkan sesuai dengan kepribadian anak-anak.

img-20170820-073311-599d8b9b5cab7e190b34bac2.jpg
img-20170820-073311-599d8b9b5cab7e190b34bac2.jpg
Penulis dan Pelukis dalam satu karya

Kalau ditanya apa yang membuat saya iri di dunia ini, maka jawabanya sama dengan tokoh Remi dalam novel Perahu Kertas milik Dee, yaitu pelukis.

Siapa saya ini yang sok-sokan berani iri dengan hidup para pelukis?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun