Mohon tunggu...
Minhatin alfi
Minhatin alfi Mohon Tunggu... Penulis - Minhatin alfi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ajari Anak Untuk Belajar Mengambil Keputusan Sendiri

27 September 2020   10:02 Diperbarui: 27 September 2020   10:32 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di kehidupan anak peran orang tua itu sangatlah penting, apalagi saat anak sedang melakukan suatu keputusan. Karena biasanya orang tua lah yang sering melakukan hal tersebut untuk anaknya, seperti barang pribadi nya, mainan, dll.

Sebenarnya untuk melakukan keputusan sendiri sejak di usia dini sudah diperbolehkan untuk melakukannya. Misalnya, jika orang tua menyuruh anaknya untuk memilih baju yang ia suka, atau juga bisa memilih tas yang ingin dibeli untuk dipakai saat kesekolah.

Sebab jika orang tua menyuruh anak untuk melakukan keputusannnya sendiri maka akan membantu anak untuk menjadi lebih mandiri, membuat pilihannya sendiri, mempunyai rasa tanggung jawab, membangun rasa percaya dirinya serta dari hal tersebut juga termasuk belajar bagi anak. Dan jika anak sedang menentukan pilihannya, dari situ ia akan merasa bingung. Penyebabnya karena adanya kekurangan dalam pengalaman anak dalam menentukan sesuatu. Itulah alasannya  mempunyai keterampilan dalam mengambil keputusan sendiri merupakan suatu hal yang penting  dan orang tua juga bisa langsung mengajarkan nya kepada anak.

Dalam melakukan keterampilan tersebut anak akan mendapatkan beberapa manfaat dari membuat keputusan sendiri yang sudah ia lakukan. Perilaku si anak, saat bergaul dengan orang lain serta pembentukan pribadnya akan berpengaruh saat anak melakukan proses pada pengambilan keputusan.

Saat anak sedang membuat keputusan yang baik, anak akan merasakan baik juga maupun merasa senang, tetapi tidak hanya itu anak juga akan merasakan rasa kepuasan dalam dirinya karena ia merasa sudah berhasil dalam melakukan keputusannya. Sebaliknya, jika anak sudah melakukan keputusan dan hasil nya tidak baik, kemungkinan ia akan merasakan tidak baik serta tidak merasa senang. Tetapi karena keputusannya tersebut dia akan belajar dari pengalaman tersebut dan akan membantu ia untuk melakukan keputusan lagi dengan yang lebih baik.

Jika orang tua melakukan kepada anak yaitu memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil keputusan, tetapi pengambilan keputusan tersebut harus di lakukan secara bertahap serta dibiasakan dari anak usia dini agar anak mempunyai kematangan dan sudah memiliki kemampuan untuk melakukan pengambilan keputusannya.

Ada 5 cara untuk mengajarkan anak dalam mengambil keputusan

Yang pertama, anak di berikan contoh. Seperti yang kita tahu anak akan meniru apa yang mereka lihat karena yang sering mereka lihat adalah orang tuanya makan orang tua pun harus memberikan contoh yang baik kepada anaknya. Dan saat orang tua ingin membuat keputusan, di saat proses melakukan keputusan tersebut perlihatkan lah kepada anak. Contoh, saat akan membeli kado untuk anggota keluarganya. Ikut sertakan anak dalam melakukan berdiskusi untuk memilih barang mana yang harus dibeli, manfaatnya serta harga dari barang tersebut. Walaupun sederhana tetapi jika anak melihat prosesnya sampai pada keputusan akhir maka tanpa disadari anak akan melakukan hal yang serupa dengan baik,

Yang kedua, orang tua harus batasi pilihan. Anak yang masih baru melakukan pengalaman nya masih sangat lah kecil untuk mengambil keputusan. Karena itu, orang tua harus memiliki cara untuk menghindari banyaknya pilihan kepada anak. Sebab anak akan merasa bingung dan juga jika ingin memilih sesuatu anak akan menghabiskan waktu yang sangat lama karena anak pun tidak mau menolak dalam pilihannya. Akan lebih baik, jika anak diberikan batasan pada pilihannya setelah itu baru menyuruhnya untuk memilih. Tetapi beri ia keputusan yang mudah untuk melakukannya pada pengalaman pertama anak.

Yang ketiga, beri ‘ukuran’ untuk setiap keputusan. Seringkali anak-anak takut membuat keputusan karena mereka berpikir setiap keputusan merupakan suatu kesepakatan besar yang tidak boleh salah. Bantu anak untuk memahami berbagai tingkat keputusan yang dibuatnya. Dengan begitu, ia tak akan terlalu takut salah dalam mengambil keputusan. Hal ini juga dapat menghemat banyak waktu dalam memutuskan.

Yang keempat, ajak anak untuk melakukan hal seperti berandai-andai. Jika orang tua sedang melihat anaknya sedang berbicara sendiri maka jangan heran ataupun kaget karena saat itu ia sedang memutuskan pilihannya. Itu artinya ia sedang dapat tahap membuat evaluasi, membandingkan antara pilihan satu dengan pilihan yang lain. pada saat anak sedang berandai-andai orang tua harus memaklumi karena itu akan membutuhkan waktu pada proses pemikiran mereka. Misalnya, ajak anak untuk berandai-andai jika dia menerima undangan ulang tahun dari dua temannya di waktu yang bersamaan. Permainan berandai-andai ini bisa jadi latihan untuk keterampilan berpikir secara kritis dan juga dalam melakukan hal ini anak dapat lebih mempertajamkan  kemampuannya dalam mengambil keputusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun