Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rapatkan Barisan

25 September 2019   18:52 Diperbarui: 25 September 2019   19:04 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alam berbicara. Ketika manusia sudah lupa jika malam berwarna hitam. Jika siang terang benderang. 

Ketika lautan digulung ombak. Daratan tersisa sunyi, kesiur angin yang mendera. Tanah hanya imaji yang bertumbangan. Menjadikan manusia hilang ingatan.

Lantas harus bagaimana? Hak tak mendapatkan kelayakan. Kebathilan tak seharusnya mendapatkan tempat. 

Aku meraba naluri. Dalam remang di atas puing puing asap mengepul. Berada dalam kerumunan orang orang peduli.

Awas ... ada gas air mata! Awas ... ada gas air mata!

Aku berteriak girang.

Mereka bersorak riang ... horee.... kita sedang berfantasi di negeri para pejuang. Konon katanya ramah orangnya. Santun pribadinya.

Lihatlah, muncul mainan anak anak. Petasan bak Ramadhan tiba. Cetar cetar cetar!

Suara tembakan gas air mata membahana. Merubuhkan banyak genangan air mata. 

Rapatkan barisaan.... 

... (hening)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun