Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sketsa Pagi

7 Mei 2019   10:57 Diperbarui: 7 Mei 2019   11:04 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kutemukan hari dalam semangkuk pagi. Binar binar mentari mencercah embun embun elegi. Kubacakan sebait puisi. Dan serak aksara yang menggurindami. 

Kenakan kembali baju kebaikanmu!

Kuterawang awang awang. Di segenap bentang luas cakrawala. Desus desis angin menitis. Air menitis lesap di rambutmu yang hitam sekelam pekat malam.  Dan menumbuk ubun ubun kepalamu yang basah oleh air wudhu. Cerlang saja rona wajahmu. Bersinar bagai pualam. 

Tasbihkan segala puja puji untuk Nya.

Pagi yang hibuk. Kamu menjumputi senyum rupawan langit biru. Ia menjatuhkan mutiara mutiara bakti. Tempat bergumulnya cericit burung burung seriti. Kicaunya mendendangkan senandung pagi. 

Di hari ini, tanpa awan kelabu. Birunya suasana, kamu mulai berbisik lirih. Katamu. Dermakan hati. Kepada anak anak bumi. Kepada penghuni penghuni bumi. Hadirkan cinta kepada sesama. Rekatkan tali kasih, sebagai tanda kita hamba bernurani.

7 Mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun