"Mia... Mia.... hei... kemarilah..." Prabu melambaikan tangannya. Dia tahu Mia ada di balik jendela itu sedang memperhatikanya.
Tak lama.
"Mas...kau gila. Malam-malam begini ngapain ke sini. Hujan lagi..." Mia segera membuka pintu gerbang rumah. Membawakan payung untuk Prabu.
"Ternyata kedatanganmu lebih cepat dari perkiraanku. Kupikir kau masih berdiri dibalik jendela."
"Ya ga lah. Ayo buruan masuk. Nih aku bawain handuk."
"Kau perhatian juga ha..."Â
"Ini darurat. Kalo ga mau yaudah. Sini, handuknya....!" Mia berusaha merebut kembali handuk di tangan Prabu.
"Eits."
"Sini..."
"Ayo ambil..." Prabu menantang Mia.
"Jangan ngeledek ya?! Sini."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!