Di siang terik tadi, rupanya sang surya sudah ditenggelamkan oleh banyak air hujan yang tumpah. Petang dengan segala atributnya, terkikis habis oleh awan yang menggantang.Â
Tak ada gelegar. Tak ada suara suara pekak. Tak ada pula petir menyambar. Itu karena hujan kali ini datang dengan tenang.Â
Langit yang biru kali ini menyembul dibalik mega mega. Disedu oleh anak anak gerimis yang miris dibekuk berkali kali sebagai angin yang menderu.Â
Berhentilah melukai diri sendiri. Menguliti pagi, menumbuk siang, melucuti petang kemudian resahmu berkepanjangan di malam malamnya. Tak elok.
Lantas sayup sayup terdengar derai hujan di pelesir awan. Datang bertubi tubi menghadap bumi. Mengoyak tanah tanah kuyup. Dengan seribu bahasa alam.
Aku tengadah. Mendoa untuk curah hujan yang tumpah. Semoga menjadi berkah.
Ciputat, 24 November 2018