Sejenak duduk bersandar. Bersama sepoi sepoi angin. Dan segelas air putih hangat.
Sejenak melepas penat. Bersama riuh camar. Dan senampan bakwan juga ubi goreng.
Peluhku bergulir. Diantara dahi dari segala penjuru pori pori.Â
Letihku tak kalahnya menyapa.Â
Lelahku tak habis habisnya menerpa.
Maka, paling baik yang kulakukan adalah dengan merentangkan tangan. Perlahan rebah. Lantas penjamkan mata.
Cathaleya SoffaÂ
16 April 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!