berikutnya akan kutemui. hari yang biasanya kita lewati bersama. sepanjang jalanan di penghujung matahari tenggelam. akankah masih sama? lautan ilalang tumbuh lebih tinggi dari sekumpulan belukar. hamparan savana selepas retina memandang. hanya hijau dan sedikit goresan.
ini sudah berakhir. setengah daratan hijau itu, sudah dibentengi oleh dinding dinding yang menghujam. tidak tahu angka keberapa hitungannya sampai jatuh ke bumi. namun, masih tetap ada yang tampak indah. matahari bersenandung. kerap memotret wajah merah tembaga. selaksa rumah rumah surga. dilapisi emas perak nuansa delima. wajah kita ada diantaranya.
hari makin merunduk runduk. ditelan ujung jarum jam dinding. malam kian meniti. angin pun mengetuk pintu langit. terhadap senja yang duduk sibuk berbenah. menghimpun banyak doa yang diterbangkan. sementara kita adalah debu. hanya potret wajah merah tembaga.
Cathaleya Soffa
Ciputat, 15 April 2018