Mohon tunggu...
Widayati Soekardjo
Widayati Soekardjo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

arang patah, mentari meredup, deras hujan tak kuasa kembali ke langit, setiap tetes airmataku bertuliskan namamu.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menunggumu dari Tempat Kuberdiri (Maafkan Diriku)

11 April 2013   16:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:22 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13656739811904333064

bersandar persis di depan bilikmu melihat,  menikmati,  berlama lama disana tak terasa dua tetes air mata menyungai luruh membasah di atas pipi bisik suara hati menggema ..... ku rindu, rindu padamu rinduku ingin memandang wajahmu rinduku ingin menikmati, berenang renang di indah coklatnya kedua bola matamu rinduku ingin memandikan wajahku dengan hangatnya aroma nafasmu rinduku ingin menggenggam erat jemarimu masih .... masihkah kau di dalam sana ...? di bilikmu yang indah ada sebersit ketakutan terlintas, telah berpindahkah kau dengan segala keindahanmu ke bilik yang lain? biar ... biar kutunggu kau muncul dari pintu bilik mu meski harus bermenit menit berjam jam berhari hari berbulan bulan sekalipun aku disini ... di depan pintu bilikmu maafkan ketidakhadiranku dalam rentang waktu yang cukup lama dan tiada ku mengabarimu maafkan sikapku banyak yang terjadi semasa tak bersamamu, pedih, namun ku tak ingin kau ikut merasakannya sekarang aku datang ... aku ingin kembali , kembali menemuimu memeluk erat erat keindahan yang selalu kau keluarkan dari bilikmu masihkah kau ijinkan .... dan bersediakah kau menemuiku? ma'afkan diriku selalu menyayangimu 11 april 2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun