Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah dari Koran Bekas

26 Juni 2021   14:29 Diperbarui: 26 Juni 2021   14:51 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore itu, seperti biasanya menjelang buka puasa, Pak Tua menikmati senja dari teras rumahnya. Lelaki tua itu sudah lama tidak menikmati tenggelamnya matahari  dari teras rumahnya. Biasanya menjelang tenggelamnya mentari, ada sejumput lembayung yang berwarna kemerah-merahan yang datang dan mengornamen senja sebelum hilang ditelan  rembulan yang datang dengan sejuta sinarnya yang sangat indah. Mengeksekotiskan malam dengan segala kegundahannya.
 Sungguh besar kuasaMU, Ya Allah kepada kami manusia. Dan sungguh banyak nikmat yang Engkau berikan kepada kami manusia yang sering alpa kepadaMU," desisnya seraya matanya tiba-tiba tertuju kepada lembaran koran bekas yang ada di bawah meja yang tak jauh dari tempat duduknya. Sebuah judul berita terpampang sangat besar di halaman satu dengan huruf kapital. " Presiden Diminta Mundur ".

Melihat bekas koran itu Pak Tua cuma tersenyum. Segurat senyuman yang amat pahit terpancar dari guratan wajah tuanya. Senyuman yang mengandung  sejuta arti. Dan hanya lelaki tua itu yang bisa memaknainya.

Warga kampung geger. Dari informasi yang mareka terima ,semalam Pak Tua dijemput sejumlah aparat keamanan seusai menunanikan sholat teraweh di masjid. 

Menurut penuturan beberapa warga tetangga rumahnya, proses penjemputan Pak Tua amat cepat. Secepat kilat yang menyambar dinding dan menghanguskan bangunan itu.
" Yang menjemput beliau  tampaknya sangat terlatih," tutur seorang tetangga Pak Tua.
" Hanya dalam hitungan detik, selesai. Dan iring-iringan mobil pun bergerak cepat dengan kecepatan diatas rata-rata," jelasnya lagi.
" Lalu Pak Tua mau dibawa kemana? Dan apa salah beliau," tanya seorang warga dengan penuh selidik.

Warga itu membisik sesuatu di kuping warga yang bertanya itu. Warga itu tampak kaget setengah mati. Dari guratan  wajahnya tampaknya dia setengah tidak percaya atas apa yang didengarnya dari tetangga pak Tua. Sangat tidak masuk akal. Namun sebuah koran bekas yang ada foto Pak Tua yang ditunjukan tetangga Pak Tua seolah telah menjwab semuanya. Termasuk menjawab kenapa Pak Tua ada di kampung mareka bertahun-tahun. 

Toboali, sabtu, 26 Juni 2021

Salam sehat dari Toboali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun