Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Smash Mira untuk Merah Putih

15 Juni 2021   12:02 Diperbarui: 15 Juni 2021   12:10 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tekad Mira untuk mengharumkan nama bangsa tak terbendung. Nasioalisme yang ada dalam jiwanya mengalahkan segalanya. Tekadnya cuma satu. Indonesia Raya dan Merah Putih harus berkibar di podium utama pesta olahraga internasional ternama itu. walaupun tantangan dan rintangan terus meneepanya, Mira tak gentar. Tak hanya dari ayahnya. Pacarnya yang seorang dokter pun menentangnya.

" Kalau kamu masih menomor satukan bulutangkis, lebih baik kita pisah," ujar pacarnya.

" Kalau memang itu keputusanmu, tak apa-apa. Yang jelas aku sudah bertekad bulat harus mengibarkan Merah Putih dan mengumandangkan Indonesia raya di podium olahraga itu," jawab Mira.

Berkat latihan keras dengan disertai rasa nasionalisme yang tinggi dalam jiwa, Mira berhasil diikutsertakan dalam kontingen Indoensia ke Olimpiade. Pelepasan kontingen dilakukan Presiden di istana negara.

" Saya sebagai Kepala Negara dan pemerintahan berpesan kepada kalian semua sebagai duta olahraga, naikkan bendera Merah Putih dan gemakan Indonesia Raya hingga dunia tahu tentang negara ini. Mari kita jaga martabat bangsa kita," pesan Presiden.

Mira masih merasakan kenangan bagaimana nikmatnya kemenangan yang dia raih di pentas olahraga terkemuka itu. Smas yang dilontarkannya sambil meloncat bukan hanya membuat lawannya takluk, namun pukulan kerasnya itu membuat dia menjadi juara Olimpiade dan peraih medali emas untuk Indonesia. Sambutan yang diterimanya sangat meriah saat tiba di tanah air hingga iming-iming hadiah dan pekerjaan terus diterimanya dan dijanjikan para pengurus olahraga. saat itu dia merasa sebagai orang yang sangat berharga di negeri ini. Dan usai pesta kemenangan, Mira mulai merasakan janji yang dilontarkan dari mulut berbau mulai tak terbukti. Sejuta alasan mulai dia rasakan.

" Mohon maaf Mbak. Perintah belum turun dari pimpinan. Mohon bersabar ya Mbak," ujar seorang pengurus olahraga.

MIra akhirnya patah arang atas janji-janji bak politisi itu. Dia lantas berpikir keras dengan sisa-sisa bonus yang masih diterimanya. Dan mobil angkot menjadi pilihannya untuk menopang hidup seiring dengan makin menuanya usianya sehingga tak mampu berprestasi lagi.

Mira kaget saat sedang menunggu penumpang di terminal, beberapa petugas terminal berseragam memanggilnya. Mareka meminta Mira untuk tidak mengangkut penumpang dulu karena Presiden mau bertemu.

" Pak Presiden mau ketemu saya?," tanya Mira setengah tak percaya.

" Benar sekali Mbak. Sekarang Pak Presiden menunggu Mbak di kantor," ungkap salah seorang petugas terminal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun