Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Hidayah dari Anak-anak Dermaga

28 April 2021   22:19 Diperbarui: 29 April 2021   07:40 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: via Koran.Tempo.Co

"Iya. Aku juga heran. Biasanya kan buldozer. Sikat habis," sambung pegawai lainnya.

"Kalian ini ada-ada saja. Pak Kades menanyakan asal usul uang malah bertanya-tanya," jawab seorang pegawai lainnya.

"Bapak kan tahu bagaimana sikap Pak Kades selama ini. Sikat habis kalau soal uang. Tak ada kompromi," celetuk pegawai itu.

"Manusiakan bisa berubah. Tak terkecuali Pak Kades," jelas pegawai lain. Semua pegawai yang berada dalam ruangan terdiam. Hanya deru angin yang berbisik. Semilir tiupannya menyelinap lewat celah ruangan Kantor. 

Perilaku Pak Kades yang mulai membatasi menerima dana menular ke masyarakat. Menjadi trending topik di ruang publik. Semua orang membicarakan perilaku Pak Kades. Ada rasa keheranan di otak kecil mareka. 

"Saya heran.  Pak Kades mulai selektif menerima dana yang diberikan kepadanya," kata seorang warga.

"Saya dengar juga begitu. Ada apa ya?," tanya seorang warga.

"Pak Kades mulai menyadari bahwa tidak semua dana yang diberikan kepadanya adalah haknya," jawab Pak Sekdes. " Dan perilaku ini wajib diteladani," lanjut Pak Sekdes. Para warga yang sedang membincangkan soal perilaku baru Pak Kades pun terdiam. Membisu.

Siang itu di ruangannya, Pak Kades tampak asyik bercerita dengan dengan beberapa tokoh agama Desa. Obrolannya soal seputar sesuatu yang bukan hak miliknya. 

"Saya mulai menyadari, bahwa tidak semua hal adalah milik kita. Walaupun kita ini pemimpin. Saya kini mulai paham," ujar Pak Kades.

"Alhamdulillah Pak Kades. Kami senang mendengarnya," jawab  sesepuh Desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun