Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Catat, Markudut Bukan Pencatut Karya

13 Juni 2017   03:02 Diperbarui: 13 Juni 2017   12:23 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Ini karya yang luarbiasa," ujar seorang juri.

" Masterpiece dunia sastra kita," sambung yang lain.

___

Usai sholat subuh, Markudut langsung menuju terminal. Tujuannya jelas menuju Kampung damai, dimana Lintang berada. Dia ingin memberikan penghargaan ini kepada Lintang, sahabatnya. Dia yang layak menerimanya. Dialah penulis ssungguhnya. Lintang. Bukan Markudut.  Markudut tak mau disebut sebagai seorang plagiat, sebuah julukan yang tabu dalam dunia sastra yang mengagungkan keaslian sebuah karya. 

Sinar mentari pagi menghantarkannya menuju rumah Lintang di Kampung damai. Sejuta senyum terpancar diwajah Markudut dalam perjalanan. Ya, dia akan mengembalikan penghargaan bergengsi itu kepada pemiliknya yang sah. Dia adalah Lintang, sahabatnya. (Rusmin)

Toboali, Bangka Selatan, hari kedelapan belas ramadan 1408 H.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun