Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Menagih Hati

20 Mei 2017   06:51 Diperbarui: 20 Mei 2017   08:38 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Butuh waktu sejenak.  Untuk menyadari kau ada di sampingku. Di antara udara yang bertambalan dengan kusut.  Kau membentuk silhuet di belakang matahari.

Hanya butuh sekejap.  Aku tekuk separuh hatiku.  Seperti berlutut.  Sampaikan sebuah sengat lebah.  Yang kau tinggal  di separuhnya lagi.

Lalu aku berdiri utuh.  Namun hatiku tak lagi utuh.  Terbawa perjalananmu di sepanjang ufuk. 

Disinilah aku kini.  Berbalut kerumunan mimpi.  Menagih hatiku kembali.

Jakarta, 19 Mei 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun