Tuhan sangat bermurah hati pada negeri ini.
Lihat saja, hamparan padi menguning terbentang dari Karawang hingga Panarukan.
Seperti selendang Dewi Sri yang sedang menari tarian bulan purnama.
Pasir putih bergulir kesana kemari, Â digigit angin pantai yang rendah hati dari pesisir Sawarna hingga halaman depan Senggigi. Seperti kalung Rahwana yang berhamburan setelah dipanah Rama.
Gunung Merapi yang penuh amarah hingga Ungaran yang lembut pasrah, suburkan setiap jengkal permukaan ladang petani. Seperti cinta seorang ibu pada tingkah polah si buah hati.
Laut Banda yang gagah dan Selat Malaka yang ramah. Sediakan berbagai jamuan makan di meja lautan yang tak akan habis hingga berakhirnya jaman. Â Seperti air yang mengalir tiada henti dari ketinggian saat turun hujan.
Badai dan gempa yang terkadang datang berulang. Bukanlah bentuk hukuman atas kebodohan atau kesalahan. Hanya ibarat perhiasan emas yang perlu disepuh agar tak berkarat. Hanya pemberitahuan bahwa selalu ada harga untuk diingat.