Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum Sesi Recovery-Bab 22

4 Juli 2020   18:58 Diperbarui: 4 Juli 2020   18:52 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bab 21

New Delhi, 28 36 50 N, 77 12 32 E
Stasiun Sentral Kereta

Andalas dan teman-temannya sangat bersyukur tidak ada gangguan apapun yang mereka temui di perjalanan Beijing-New Delhi. Namun setelah pesawat memasuki hanggar sewaan seperti biasa, sepasukan polisi bandara disertai oleh beberapa tenaga medis juga memasuki hanggar.

Pimpinan Polisi itu melambaikan tangan meminta Andalas yang baru saja mematikan mesin pesawat untuk turun. Lian Xi menyentuh lengan Akiko yang hendak menyelipkan pistol di pinggangnya. Isyarat dari matanya mengatakan tinggalkan saja. Ini hanya pemeriksaan kesehatan biasa.

Dikuti oleh Cecilia, Akiko, dan Lian Xi, Andalas turun dari tangga pesawat. Pimpinan polisi itu meminta tim medis segera melakukan tugasnya. Jika sesuai prosedur, dia dan timnya mesti memeriksa semua penumpang dan keseluruhan pesawat. Tapi tadi Kepala Kepolisian New Delhi menelponnya dan mengatakan agar memeriksa penumpang Gulfstream ini dari sisi medis saja. Jangan berani-berani menggeledah isi pesawat.Perintah yang aneh, tapi pimpinan polisi bandara itu tidak berani melanggarnya. Dia melihat penumpang pesawat mewah yang hanya berisi 4 orang itu terdiri dari seorang lelaki berwajah dingin dan 3 orang wanita cantik yang nampak sangat terpelajar. Apa yang membuat mereka begitu istimewa di mata kepolisian India?

Tim medis telah selesai memeriksa keempatnya. Aman. Mereka semua tidak ada yang terjangkit Virus Es maupun Bakteri Tropis. Hasil pemeriksaan cepat itu mengantar regu polisi dan tim medis keluar dari hanggar dan pergi.

Andalas lega. Hanya saja timbul pertanyaan dalam hatinya. Apakah pemeriksaan bagi siapa saja yang datang ke bandara internasional di ibukota negara ini hanya sedangkal itu? Bukankah semestinya semua barang bawaan juga diperiksa? Termasuk juga penggeledahan isi pesawat mengingat pandemi ini sangat berbahaya?

Mungkin ini karena pengaruh Luigi lagi. Andalas semakin penasaran dengan orang tua berkebangsaan Italia itu.

Mobil yang tersedia sekarang adalah mobil produksi India. Tata Xenon XT telah parkir dengan manis di dalam hanggar. Siap untuk dipergunakan.

Andalas masuk dan duduk di balik kemudi. Akiko seperti biasa selalu memilih duduk di sebelah Andalas. Sedangkan Cecilia dan Lian Xi ada di jok belakang mobil double cabin yang nampak maskulin itu.

Cecilia mengakses peta. Waktu tempuh dari bandara ke stasiun sentral kereta New Delhi sekitar 25 menit. Kondisi lalu lintas di New Delhi biasanya sangat padat dan sering macet sehingga Cecilia memberitahu Andalas bahwa mungkin mereka akan membutuhkan waktu sekitar 1-1,5 jam untuk sampai di stasiun kereta sentral New Delhi.

Dan mereka sudah tiba di stasiun yang dituju dalam waktu 15 menit! Rupanya pemerintah India menerapkan karantina terbatas di New Delhi untuk mencegah penyebaran infeksi Bakteri Tropis. Jalanan menjadi lengang dan sepi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun