Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kamus Bahagia

4 Juli 2020   06:57 Diperbarui: 4 Juli 2020   08:32 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.pexels.com

Serumpun ilalang
ditanam langit malam
pada mata rembulan
menjadikannya sebuah maskara
yang tajam dan berahasia

Ketika perjalanan purnama
sampai pada halte pertama
di punggung pegunungan
Gede hingga Papandayan
muka bumi mendadak merona
seperti anak gadis yang dipinang jejaka
dengan cinta sebagai maharnya

Anak-anak tertidur lelap
diantar oleh hikayat yang lekat
di kepalanya
bahwa purnama adalah sebuah sangkar
yang terbuat dari cahaya
dengan banyak harapan belum diudar
berada di dalamnya
menunggu doa-doa
meluncuri angkasa
mencari Tuhannya

Purnama menjadi hutan ilalang
menyembunyikan keinginan orang-orang
tentang kerinduan yang paripurna
terhadap apa saja
yang disebut dalam kamus bahasa
sebagai kata bahagia

Bogor, 4 Juli 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun