Serumpun ilalang
ditanam langit malam
pada mata rembulan
menjadikannya sebuah maskara
yang tajam dan berahasia
Ketika perjalanan purnama
sampai pada halte pertama
di punggung pegunungan
Gede hingga Papandayan
muka bumi mendadak merona
seperti anak gadis yang dipinang jejaka
dengan cinta sebagai maharnya
Anak-anak tertidur lelap
diantar oleh hikayat yang lekat
di kepalanya
bahwa purnama adalah sebuah sangkar
yang terbuat dari cahaya
dengan banyak harapan belum diudar
berada di dalamnya
menunggu doa-doa
meluncuri angkasa
mencari Tuhannya
Purnama menjadi hutan ilalang
menyembunyikan keinginan orang-orang
tentang kerinduan yang paripurna
terhadap apa saja
yang disebut dalam kamus bahasa
sebagai kata bahagia
Bogor, 4 Juli 2020