Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum Sesi Recovery-Bab 9

2 Juni 2020   13:46 Diperbarui: 2 Juni 2020   13:52 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bab 8

Zurich-Milan
Terowongan San Gottardo

2 mobil Mini Cooper itu mulai tancap gas begitu memasuki highway. Akiko dan Lian Xi seolah sedang beradu balap. Andalas tertidur dengan lelap meski mobil dipacu Lian Xi dengan kecepatan tinggi. Sedangkan Cecilia harus beberapa kali menyentuh lengan Akiko untuk menurunkan kecepatan karena mereka memang melampaui batas kecepatan.

Station wagon hitam yang dikemudikan anak buah Isamu ikut-ikutan tancap gas setelah Isamu memerintahkan jangan sampai mereka kehilangan jejak. Isamu bahkan menduga 2 mobil Mini Cooper tahu bahwa mereka telah dikuntit olehnya.

Seperti sebuah mata rantai, Porsche Panamera juga ikut memacu kecepatan. Mobil mewah itu tentu saja dengan mudah menyusul buruannya. Tapi Helda sengaja tidak mau habis-habisan. Dia tahu mobil Ford tidak jauh di depannya itu berisi orang-orang Yakuza.

Mereka sama-sama memburu wanita China yang ada di mobil Mini Cooper. Mereka sama-sama gagal di Paris De Gaulle karena tiba-tiba saja Killer Hunter itu muncul dan ikut campur tangan.

Meskipun sama-sama disewa oleh Organisasi, namun Helda dan Isamu sama sekali tidak bekerjasama dalam upaya menangkap Lian Xi. Mereka justru bersaing. Sang Eksekutor menghendaki Lian Xi dalam keadaan hidup. Jika mati, maka bayarannya hanya setengah dari yang dijanjikan.

Saat di Bandara Paris, Helda sebenarnya hendak menangkap Lian Xi di toilet. Bom yang dibawanya hanya untuk mengalihkan perhatian saat pelarian. Apalagi Isamu dan kawan-kawan secara terang-terangan terlihat mengincar Lian Xi. Helda berniat melarikan Lian Xi sekaligus membuat babak belur Isamu dan kawan-kawan menggunakan bomnya.

Tapi Killer Hunter itu mengacaukan semuanya. Brengsek! Lelaki itu sangat tangguh. Dia sudah mengenal reputasinya sejak lama, tapi baru kali itulah dia menyaksikan betapa tangguhnya pembunuh dari para pembunuh itu.

Sekarang kembali dia mengejar buruan yang sedang satu mobil dengan si Killer Hunter sialan itu. Belum lagi Isamu dan kawan-kawannya bisa mengacaukan rencananya. Helda mengangkat gawainya sambil terus menyetir dengan waspada.

"Cegat di dalam terowongan San Gottardo! Kondisikan buka tutupnya. Aku akan menggiring mereka ke sana."

Helda sedikit mengurangi kecepatannya. Terowongan itu adalah rencana yang sangat sempurna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun