Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lintange Kegawa Wadine Wektu

14 Januari 2020   05:48 Diperbarui: 14 Januari 2020   05:50 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.pexels.com

Saktenane aku ngenteni lintang
kang anggantung ing gigire langit
aku pengen nyerat geguritan
sapa ibu kang wis nglairake
cahyane

Nanging lintange ora katon
ketutup mangsa kang isih ketaton
disuwek-suwek mblabar getih
nganggo amuking ati kang durung iso lilih

Aku pengen nyopo sliramu
diajeng kang nandur arum ndalu
sakdurunge lintange lila metu
lan geguritanku kegawa wadine wektu

Lungguho ing sisihku
aku pengen nembang lingsir wengi
ngundang tekane isuk kang edi peni
mung kanggo sliramu kang dadi kembange impi

Bogor, 14 Januari 2020

------

Bintang yang Terbawa Rahasia Waktu

Sesungguhnya aku sedang menunggu bintang
yang menggantung di pinggiran langit
aku ingin menuliskan syair-syair puisi
dari rahim ibunda mana yang telah melahirkan
cahayanya

Namun bintangnya tak terlihat
tertutup musim yang tersayat-sayat
terluka mengalirkan darah
oleh hati yang selalu diamuk gelisah

Aku ingin menyapamu
wahai adinda yang menumbuhkan sedap malam
sebelum bintangnya rela keluar dari batu-batu
dan puisiku terbawa oleh rahasia waktu

Duduklah di sampingku
aku ingin menyanyikan lingsir wengi
memanggil datangnya pagi yang cantik berseri
hanya untukmu yang kujadikan bunga mimpi

Bogor, 14 Januari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun