Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tetralogi Air dan Api, Idu Geni

16 Maret 2019   08:06 Diperbarui: 16 Maret 2019   08:27 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalaupun datang, kita masih sempat untuk mencegat mereka di perjalanan.  Ha ha ha...kita buat Galuh Pakuan kesakitan, kita buat banjir darah pesisir selatan jika mereka datang....haaahhh!...."

Raja Iblis mendadak terhenti tertawanya.  Tangannya dikebutkan ke arah batu karang tempat Putri Anjani bersembunyi. 

"Dhaaaarrrrr...."

Pecahan batu berhamburan saat pukulan si Raja Iblis mengenai pinggiran batu.  Pukulan yang dahsyat bukan main.  Untungnya Putri Anjani sempat melompat keluar terlebih dahulu sebelum pukulan mengenai batu.  Jika tidak, bisa saja dia terkena pecahan batu yang melesat kemana-mana.  Gadis ini berlari ke arah orang-orang Lawa Agung sambil setengah menyeret Arya Dahana yang masih setengah tertidur. 

Hati gadis ini luar biasa jengkel.  Raja Iblis tadi bisa mencium keberadaan mereka karena Arya Dahana mendengkur!

Raja Iblis Nusakambangan dan kawan-kawan menatap lekat lekat Putri Anjani yang datang sambil menyeret Arya Dahana.  Pemuda ini awalnya agak kebingungan saat Putri Anjani menyeretnya dengan kasar.  Dia masih ngantuk sekali.  Tapi setelah melihat mereka ternyata berhadapan dengan para gegedug Lawa Agung, kontan saja pemuda ini terbangun sepenuhnya.

"Hmmmm....lagi-lagi kalian.  Mata-mata Galuh Pakuan!  Kobra...Hulubalang...Nini...ayo kita habisi mereka sebelum mereka melarikan diri!"

Raja Iblis Nusakambangan berteriak marah sembari bersiap menyerang.

Putri Anjani mengangkat tangannya untuk mencegah mereka menyerang.

"Tunggu dulu Iblis!  Aku kesini tidak bermaksud jahat.  Aku justru hendak menghadap Panglima Kelelawar untuk menawarkan kerjasama.  Kalian hendak menyerang benteng terdepan Galuh Pakuan...aku tak lagi peduli!  Ijinkan aku menemui Panglima Kelelawar.  Aku akan jelaskan semuanya."

Raja Iblis menahan serangannya.  Ini berita baru.  Putri dari Laksamana Utara ini adalah salah satu pimpinan tingkat tinggi dari Garda Kujang kerajaan Galuh Pakuan.  Sekarang menawarkan kerjasama?  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun