Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mahkota dari Daun Nangka

5 Februari 2019   05:54 Diperbarui: 5 Februari 2019   06:05 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam mimpi terliarmu, kau ingin menjadi ratu. Memimpin kerajaan yang terbentang dari pendahuluan hingga kesimpulan. Kerajaan yang menyatukan banyak kata rencana, cinta, rindu, keparat dan jahanam.

Kerajaanmu adalah buku-buku yang helaian kertasnya adalah wajah pucat pias yang terkena tempias takdir yang terlepas dari tubuhnya yang getas.

Tinta untuk menulis berasal dari airmatamu yang setengah beku dan menghitam terkena serpihan bola matamu yang serupa malam.

Di atas kepalamu yang terlalu hiruk pikuk dengan renjana bersamsara, tersemat mahkota dari daun nangka. Kau memakainya sebagai tanda seorang penguasa hati, pagi dan mimpi-mimpi yang sebagiannya kau bunuh sendiri.

Aku adalah penasihatmu. Aku sarankan kepadamu untuk membersihkan kerajaanmu dari segala macam perjanjian semu dan sumpah-sumpah palsu.

Kau adalah ratu. Tidak selayaknya kau meratap-ratap pilu.

Bogor, 5 Februari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun