Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kodefikasi Benak dan Hati

22 Januari 2019   16:16 Diperbarui: 22 Januari 2019   16:24 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Butir-butir hujan diawetkan dalam pikiran. Sebagai upaya mencegahnya mengering.

Pikiran yang kering menumbuhkan keputusan-keputusan berduri. Serupa kaktus di ladang gurun yang membuat sekujur tubuh terlubangi api.

Serpihan cahaya matahari dimanufaktur dalam kepala.  Menjadi bangunan-bangunan tempat perlindungan gagasan dan idea.

Bangunan yang hangat mampu membuat penghuninya cepat mencapai mufakat. Terhadap terjadinya kesimpulan. Untuk selanjutnya menjadi keputusan.

Semburat senja dikodefikasi dalam hati. Menjadi program sederhana bagaimana menyambut kedatangan cinta. Pada kepulangannya yang istimewa.

Menunggangi rencana-rencana yang sebelumnya disepakati. Antara pekatnya kerinduan dan rekatnya cara mencintai.

Bogor, 22 Januari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun