Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tetralogi Air & Api, Idu Geni

11 Januari 2019   10:09 Diperbarui: 11 Januari 2019   10:51 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam waktu yang cukup singkat ini dia harus menguasai Aguru Bayanaka yang dahsyat.  Gurunya memang tokoh ajaib dunia persilatan.  Cara melatihnya juga tidak lumrah.  Pernah suatu ketika dia harus berlatih di laut saat gelombang sedang besar dan terdapat angin topan melanda.  Dia juga pernah diminta untuk berlatih di sebuah gua yang sangat dalam dan gelap gulita di sebuah tebing selama beberapa hari.  Tanpa cahaya maupun penerangan apapun.  Bahkan yang paling mengerikan, dia disuruh berlatih di bawah permukaan laut tempat sarang ular dan ubur ubur laut yang sangat berbahaya.

Selain harus menahan nafas, mengambil udara di permukaan, kembali lagi ke bawah, Arawinda juga masih harus menghadapi ular ular laut dan ubur ubur beracun.  Latihan terberat dalam hidupnya.  Untunglah dia sanggup menjalaninya.  Ternyata semua cara latihan yang tidak lumrah itu justru membuat kemampuannya meningkat dengan pesat.  

Bahkan tanpa disadarinya, latihan berat di dalam gua yang gelap itu membuat ilmu sihirnya melonjak hingga beberapa tingkat sehingga mendukung penguasaannya terhadap Aguru Bayanaka.  Latihan terberat di dalam laut membuat tenaga dalam dan hawa murni di dalam tubuhnya juga meningkat berlipat lipat.

Dan puncak dari semua latihannya adalah saat Si Bungkuk Misteri membawa Arawinda ke sebuah tempat di sebuah lembah yang sangat terasing. Pepohonan di hutan itu sangat lebat.  Seperti hampir tak ada celah bagi manusia untuk melangkah saking rapatnya.  Si Bungkuk Misteri mengerahkan ajian Aguru Bayanaka dan membuat pasukan pohon yang dibuatnya menyerang Arawinda dengan dahsyat.  

Gadis itu tentu saja kalang kabut tidak karuan.  Puluhan pasukan pohon itu berderak derak menyerangnya dengan hebat.  Gerakan pasukan ajaib itu sama sekali tidak kaku seperti layaknya pohon.  Namun lincah dan sangat berbahaya.

Tugas yang diberikan oleh Si Bungkuk Misteri kepada Arawinda adalah menciptakan pasukan pohon tandingan untuk melawan pasukan pohon sang Mahaguru.  Gadis itu mematuhinya.  Puluhan pohon hidup dan tercerabut dari akarnya untuk menghadapi puluhan pohon yang menyerang.  

Perbedaannya sangat jelas.  Pasukan pohon Arawinda sangat kaku gerakannya.  Sementara pasukan pohon Si Bungkuk Misteri sangat luwes dan lincah layaknya manusia.

Pertarungan yang terjadi menjadi sangat tidak seimbang.  Karena pasukan Arawinda bergerak lambat dan kaku, mudah saja bagi pasukan Si Bungkuk Misteri menghajar dan mengalahkan mereka.  Si Bungkuk Misteri mengembalikan pasukan pohonnya  dan memberikan petunjuk kepada muridnya.

"Muridku, semakin kau menguasai Aguru Bayanaka, maka semakin hebat pasukan ajaib ini kau bisa ciptakan.  Pasukan pohon ini jauh lebih tangguh dibandingkan pasukan terlatih manusia karena pohon ini tidak merasakan sakit dan selalu maju pantang mundur."

Arawinda menggangguk takzim dan melanjutkan dengan sebuah pertanyaan,

"Kapan aku bisa mencapai tingkatan seperti guru tadi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun