Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tetralogi Air & Api, Idu Geni

11 Januari 2019   10:09 Diperbarui: 11 Januari 2019   10:51 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada satu waktu yang ditunggu tunggu oleh para pemburu harta pusaka itu.  Yaitu sebuah musim yang dinamakan musim Raja Badai.  Sebuah musim badai yang terjadi setiap dua puluh lima tahun sekali.  Pada saat musim itu tiba, laut selatan bergolak luar biasa.  Gelombang bisa setinggi pohon kelapa dan kekuatannya bisa membongkar seluruh isi lautan.  Memindahkannya dengan mudah ke tengah laut atau ke pinggir pantai. 

Sejak kejadian perburuan harta karun Lanun Samudera ratusan tahun yang lalu, telah terjadi belasan Raja Badai.  Kapal kapal yang tenggelam di perairan sekitar Ngobaran bergeser dibawa arus dan gelombang raksasa ke tepi pantai secara pasti.  Sudah ada dua kapal yang sekarang bahkan nangkring di daratan tidak jauh dari bukit terjal tempat pondok Arawinda berada.

Orang orang lalu menambahkan dalam legenda Lanun Samudera, bahwa suatu saat kelak bangkai kapal Lanun Samudera juga akan sampai ke daratan juga.  Meskipun tidak ada yang tahu secara pasti kapan waktunya.

Di setiap musim Raja Badai, banyak sekali orang yang memberanikan diri ke Pantai Ngobaran.  Mencoba peruntungan siapa tahu kapal Lanun Samudera sudah waktunya terseret ke daratan.  Dan itu belum juga terjadi hingga sudah belasan kali musim Raja Badai terjadi.  Sepertinya kapal Lanun Samudera terlalu besar dan berat sehingga Raja Badai sekalipun hanya bisa menggesernya sedikit demi sedikit.

Lima purnama ke depan musim Raja Badai akan kembali tiba.  Arawinda kini mengerti kenapa gurunya berdiam di pantai ini meskipun tidak bercerita.  
Si Bungkuk Misteri hanya sempat berucap bahwa dia adalah penjaga keseimbangan.  Gendewa Bernyawa adalah pusaka yang maha dahsyat.  Bagi siapapun yang memilikinya akan menjadikannya seorang yang luar biasa tangguh dan mematikan.  Gendewa itu mempunyai kemampuan yang mengerikan.  

Senjata itu sekali terpentang dan dibidikkan, akan mengeluarkan ratusan anak panah berapi dalam sekali bidik.  Sangat cocok untuk dijadikan senjata dalam menghadapi sebuah pasukan yang besar.

Gendewa Bernyawa adalah legenda yang berusia ribuan tahun.  Kabarnya senjata itu adalah senjata Adipati Karna dalam hikayat pewayangan yang dipergunakan dalam perang Bharatayuda saat melawan Pandawa.  Diwariskan secara turun temurun di Kerajaan Kali di India.  Lalu dijadikan alat tukar menukar hadiah dengan Kerajaan Kutai yang memberikan juga sebuah pusaka yang tidak kalah bertuahnya dengan Gendewa Bernyawa kepada Kerajaan Kali.

Si Bungkuk Misteri memberikan nasehat berulangkali kepada Arawinda untuk tekun berlatih ilmu pukulan Aguru Bayanaka.  Saat musim Raja Badai tiba, akan banyak sekali tokoh yang datang untuk memperebutkan benda pusaka Gendewa Bernyawa jika memang Lanun Samudera terseret badai hingga ke tepi pantai.  Arawinda harus membantu gurunya dalam menjaga keseimbangan dunia persilatan.  Gendewa itu terlalu berbahaya jika jatuh ke tangan seorang yang sesat atau tamak kuasa.

Demikianlah, Arawinda menjadi sangat bersemangat berlatih.  Ilmu pukulan Aguru Bayanaka sangat dahsyat namun rumit saat mendalaminya.  Ilmu pukulan ini  bersumber pada unsur alam kayu.  Ilmu ini bisa menjadi lunak jika berhadapan dengan lawan yang memiliki ilmu keras dan bisa menjadi keras jika lawan memiliki ilmu yang lunak.  

Kehebatannya yang lain adalah, Aguru Bayanaka memiliki unsur sihir di dalamnya.  Ilmu ini bisa membangkitkan pasukan pohon pohon hidup.  Agak mengerikan.  Seperti yang pernah dipraktekkan dulu oleh Raja Iblis Nusakambangan.  Namun sihir yang diperlihatkan oleh Raja Iblis Nusakambangan adalah ilmu sihir hitam dan bukan murni ilmu pembangkit seperti Aguru Bayanaka.  Ilmu pembangkit dalam Aguru Bayanaka jauh lebih dahsyat dan kuat karena pasukan pohon yang dibangkitkan jauh lebih banyak dibanding sihir hitam Raja Iblis yang hanya bisa membangkitkan tidak lebih dari sepuluh pohon saja.

Tugas yang akan diembannya sangatlah berat.  Menjaga keseimbangan berarti harus siap berhadapan dengan para tokoh sesat yang mempunyai kemampuan hebat.  Belum lagi kenyataan bahwa tokoh tokoh sesat itu bisa dengan mudah bersekutu untuk mencapai tujuan,  meski pada akhirnya juga mudah untuk bermusuhan kembali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun