Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menemukan Harap dalam Gelap

15 Desember 2018   14:53 Diperbarui: 15 Desember 2018   15:05 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Selamat datang riuh rendah di kepala. Silahkan bergaduh sesukanya.

Jeritan atau lolongan di kepala yang sedang malam, terdengar berulang-ulang. Pagi begitu cepat terlewati. Tiba-tiba saja bintang dan kunang-kunang sudah bertengger di sudut mata. Pikiran akhirnya dikuasai cuaca tak kasat mata.

Gelap menyusun kata-kata dengan bebas. Menyusuri setiap urat syaraf yang kebas. Melahirkan kalimat-kalimat dari rahim yang bukan perempuan. Semua nampak berantakan. Tak masuk akal. Dunia serasa begitu kumal.

Pada setiap gelap. Tak pernah ada salahnya untuk selalu menemukan harap. Walau barangkali jauh tersembunyi. Di antara kerumunan yang diam. Atau pada keheningan yang bermulut lancang.

Sampai berjumpa kembali isi kepala. Sekarang waktunya kita jeda. Dari kegaduhan yang meraja terlalu lama.

Bogor, 15 Desember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun