Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Airmata dari Reruntuhan Asa

12 Desember 2018   08:44 Diperbarui: 12 Desember 2018   08:49 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
asepyudha.staff.uns.ac.id

dari setiap sudut kota yang tertidur dengan mata terbuka
ada yang mengumpulkan sisa airmata
jatuh tadi siang
berbarengan dengan hujan
airmata yang beraneka ragam bentuknya
simbol dari berbagai reruntuhan asa

lampu masih menyala
tak ada matinya
mungkin banyak yang masih berharap
airmatanya ditemukan
oleh orang-orang yang tepat
atau setidaknya kucing liar yang lewat

airmata yang ditemukan
jauh lebih baik
daripada hilang begitu saja
ditelan oleh sebab-sebab yang tak bisa dikata

Jakarta, 12 Desember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun