di manakah alamat sesungguhnya hati yang terluka?
apakah di relung dada yang berduka
atau di sepasang mata yang terus saja mengalirkan pecahan kaca
atau justru tidak pada dua-duanya
tapi malah ada di upacara pemakaman cinta
di manakah sebenarnya alamat cinta?
apakah di pagi hari ketika matahari menjatuhkan hati kepada bumi
atau di kegelapan malam saat satu dua titik cahaya menyatakan dirinya sebagai penanda
atau malah tidak pada dua-duanya
namun justru terletak di hati yang utuh atau patah menjadi dua
di manakah letak alamat patah hati?
apakah di antara nyata dan mimpi yang saling memunggungi
ataukah ada di sela-sela musim hujan yang membawa kekeringan
atau jelas terlihat pada musim kemarau yang menggiring pada bergenang-genang kenangan
atau tidak pada ketiganya
karena patah hati memang tak punya alamat menetap
selalu saja berpindah-pindah tempat
begitu nomad....
Jakarta, 7 Desember 2018