Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja yang Kalah terhadap Hitam

30 November 2018   20:27 Diperbarui: 30 November 2018   20:33 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku mungkin sebangsa kalimat hitam pekat. Menuansakan kekelaman dengan dahsyat tidak pada saat yang tepat. Menenggelamkan begitu banyak harapan setelah dengan sukacita memberinya isyarat agar mendekat.

Barangkali aku lebih mirip seorang keparat. Lelaki yang hatinya berkelimpahan karat. Membawakanmu buah tangan menggoda berupa percikan cahaya bulan pertama. Tapi di baliknya, aku menyertakan seringai serigala yang telah beralih rupa menjadi senyuman mempesona.

Kau dimangsa lelah. Oleh ribuan kata yang mengalir dari puncak senja yang kalah. Kau akan menjadi malam. Lalu aku bertamu dengan segala kegelapan yang wajahnya bermacam-macam. Membayang-bayangimu dalam permulaan badai, berikut dengan perjanjian tentang kata usai sebelum semuanya selesai.

Senja memang tak akan pernah punah. Tapi dia ditakdirkan selalu kalah. Terhadap hitam. Terhadap muram. Tunduk bersimpuh. Mengecilkan tubuh. Seolah menjadi dayang-dayang yang harus selalu menunduk patuh. Kepada malam yang terlanjur runtuh.

Dan kau melenyap dalam kesenyapan yang hening. Aku menapak setiap undak menuju puncak tebing. Kau menitipkan pesan singkat melalui sedikit semburat merah yang tertinggal. Jangan sampai kesetiaanku menunggu esok kau hancurkan dengan mimpi-mimpi janggal yang membuat harapanku berlepasan tanggal.

Aku tercekat sembari memanjat gelap. Pesanmu kepadaku akan aku pastikan tak akan salah alamat. Sampai di kedalaman hati yang kemudian berjanji dengan kesungguhan nyala api. Aku akan memenuhi!

Tanjung Redeb, 30 Nopember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun