Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentu Tidak dengan Begini Saja

16 Oktober 2018   12:04 Diperbarui: 16 Oktober 2018   12:11 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tidak sepakat dengan begini saja. Itu namanya tak beranjak dari tempat semula. Lebih baik jika kita mengejar pagi. Agar datang lebih dini.

pada pagi kita bisa saling berbagi. Untukmu yang serasa habis-habisan dilanun, oleh kedatangan tak diduga seorang penyamun, pagi akan membagikan embun. Menyegarkan hatimu yang dipaksa untuk gagu. Agar bersuara sekeras lindu.

sebagai timbal baliknya. Kita bisa menghormati pagi dengan membiarkannya bersahaja.  Tak perlu menuntutnya agar banyak merias diri seperti layaknya putri raja. Pagi adalah ksatria. Tampil kuat secara apa adanya.

dalam hal mengasingkan rindu. Aku juga tidak sepakat denganmu. Rindu punya hak untuk memilih. Apakah datang tanpa pamrih, atau justru menampakkan diri dengan sekian banyak dalih.

Aku tidak ingin banyak berdebat denganmu. Sekarang pikiran kita masih serasa diburu waktu. Padahal waktu itu bergerak dengan ketetapan. Tidak dengan cara berkejaran. Mengasuh angka demi angka secara adil. Tak satupun terlewati dengan batil.

jadi, tidak dengan begini saja. karena bagiku, ini adalah perkara yang amat istimewa.

Bogor, 16 Oktober 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun