Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Airmata Tumbuh di Vas Bunga

26 September 2018   08:23 Diperbarui: 26 September 2018   17:15 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah saatnya. Airmata tumbuh di vas bunga. Tepat ketika duka memasuki keranda. Pergi dengan sukarela ke pemakamannya.

Belum masanya. Airmata menjadi lukisan di dinding museum. Atau menjadi menjadi gladiator di coloseum. 

Airmata tetaplah bulir-bulir rahasia dari mata dengan semua alasannya. Pelik ataupun sederhana.

Hei kau, jangan buang airmatamu secara percuma. Simpan baik-baik di sumur atau telaga. Alirkan hanya jika ada kebanggaan, atau bila terjadi keharuan. Bukan selalu mengatasnamakan kedukaan.

Tanam benih-benih airmatamu di vas bunga. Sirami dengan kekuatan hati. Besarkan dengan kesungguhan. Pada saatnya, airmatamu akan mulai kuncup lalu berbunga.  Menyiarkan wangi kemana-mana.

Wanginya akan sampai pada penciuman orang-orang yang sedang meratapi sunyi. Bergegaslah mereka bangkit dan terjaga. Menjajarkan vas bunga di beranda. Menanaminya dengan airmata.

Bunga-bunga airmata kemudian semerbak di mana-mana. Memberi makan orang-orang kelaparan. Menyudahi sekian banyak peperangan. Mentertawakan setiap kematian. Merayakan segala kelahiran.

Airmata yang tumbuh di vas bunga. Kurang lebihnya adalah doa-doa yang meluncuri angkasa. Menjadi awan. Menurunkannya dalam bentuk hujan. Menghapus pupus debu kenangan, dari menguarnya segala macam kesedihan.

Jakarta, 26 September 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun