Malam sempoyongan
menabrakkan tubuh
lelahnya ke dinding kegelapan yang
bertambal-tambalan bekas
koran pagi hari dan
kardus pembungkus mie, serta
umpatan-umpatan tak punya arti, cuma
sekedar ungkapan-ungkapan patah hati, dari
orang-orang di pinggiran kali
Kali itu terhuyung-huyung tak ubahnya
orang mabuk laut, lalu
memuntahkan isi dapur, celana, dan
kantong-kantong mata
sembab, terpukul nasib dan
peruntungan setelah
seharian penuh untung-untungan
di pojokan kota yang jarang beruntung
Pojokan kota menguap selesar raksasa
menelan habis seluruh penghuninya dalam
tidur yang tak lelap sebab
sewaktu-waktu bisa
dijarah ketakutan akan
banjir dan kebakaran, juga
kelaparan
Kelaparan bukan drama untuk
ditangisi sepenuh hati karena
itu terjadi nyaris setiap hari
cukuplah jalani saja karena
menangis tentu tak mengenyangkan dan
itu adalah kepura-puraan yang sama sekali
tidak menguntungkan sebab
peduli kebanyakan menggantung
di langit sebagai bintang-bintang
cantik bersinaran namun kejauhan
Bogor, 19 September 2018