Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam di Pinggiran Kali pada Pojokan Kota yang Kelaparan

19 September 2018   21:26 Diperbarui: 19 September 2018   21:40 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam sempoyongan
menabrakkan tubuh
lelahnya ke dinding kegelapan yang
bertambal-tambalan bekas
koran pagi hari dan
kardus pembungkus mie, serta
umpatan-umpatan tak punya arti, cuma
sekedar ungkapan-ungkapan patah hati, dari
orang-orang di pinggiran kali

Kali itu terhuyung-huyung tak ubahnya
orang mabuk laut, lalu
memuntahkan isi dapur, celana, dan
kantong-kantong mata
sembab, terpukul nasib dan
peruntungan setelah
seharian penuh untung-untungan
di pojokan kota yang jarang beruntung

Pojokan kota menguap selesar raksasa
menelan habis seluruh penghuninya dalam
tidur yang tak lelap sebab
sewaktu-waktu bisa
dijarah ketakutan akan
banjir dan kebakaran, juga
kelaparan

Kelaparan bukan drama untuk
ditangisi sepenuh hati karena
itu terjadi nyaris setiap hari
cukuplah jalani saja karena
menangis tentu tak mengenyangkan dan
itu adalah kepura-puraan yang sama sekali
tidak menguntungkan sebab
peduli kebanyakan menggantung
di langit sebagai bintang-bintang
cantik bersinaran namun kejauhan

Bogor, 19 September 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun