Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kenangan itu Serpihan Kecil Masa Lalu

15 Agustus 2018   21:17 Diperbarui: 15 Agustus 2018   21:23 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tidak sepenuhnya jalang.  Terkadang aku masih suka berenang di antara bintang.  Membantu membagikan cahaya bagi siapa saja yang tersesat di perjalanan pulang.  Aku mengaku luka hanya karena lupa bahwa sayatan yang kau buat dahulu telah tertutupi dengan membanjirnya tawa.

Tawa itu didatangkan oleh bulan yang rupanya juga sedang bersenang-senang di langit yang tak lagi cedera.  Bulannya menari.  Menyingkirkan semua keinginannya yang hendak menelanjangi diri.  Hanya ingin memperlihatkan niatnya kepadamu, betapa cinta itu memang semestinya telanjang, tak perlu ada yang ditutupi.

Apabila airmatamu tak lagi bening.  Berpalinglah sejenak kepada hening.  Hening akan mengembalikan dirimu pada warna yang sesungguhnya dari cinta.  Hitam putih semata-mata.  Jika ada abu-abu di antaranya, maka bersiaplah akan kehadiran duka.

Jika kau mengingatku hanya dalam hitungan detik.  Maka aku mengingatmu justru ketika waktu berhenti berdetik.  Itu artinya aku mematikan waktu.  Sebab bersamamu, aku menjelma menjadi batu.  Menyeraki halamanmu yang berdebu.  Agar kau tak terpeleset menjatuhi sembilu.

Kau mengatakan tentang hati yang mati.  Kau lupa bahwa hati itu dicetak dengan tinta abadi.  Meski guludan tanah renta telah mengubur tulang belulang kita yang menua, hati yang mencinta tetap akan hidup selamanya.

Karena itu kenakan lagi gaunmu.  Berdansalah denganku.  Aku akan menunjukkan kepadamu betapa kenangan itu hanyalah serpihan kecil masa lalu.

KL, 15 Agustus 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun