berwujud apa saja
bertetesan menumpangi gerimis
atau malah mengendarai tangis
dengan tali kekang dari hati yang teriris-iris
Ibarat kuda, kemelut terjadi saat surai-surainya dilipat angin
larinya kemudian tak terkendali, hingga terjungkallah semua ingin
ibarat jendela, kemelut terbuka begitu kacanya retak akibat cuaca
tak ada yang bisa dilihat, sepasang mata akhirnya hanya digunakan berpura-pura
ibarat lautan, kemelut membadai ketika gelombang melompati puncak karang
perahu-perahu berbalik haluan, menuju pantai dimana cahaya masih membagi terang
Bogor, 10 Agustus 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!