Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Negeri Tulang Belulang (Skenario Mengerikan)

21 Juli 2018   07:49 Diperbarui: 21 Juli 2018   08:01 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Semua orang saling pandang.  Bergantian.  Masing-masing mata saling bertanya.  Bagaimana cara membuka pintu laboratorium ini dengan seaman mungkin. Sesungguhnya, tidak ada satupun yang tidak penasaran dengan apa yang ada di dalam laboratorium.  Kecuali Cindy, yang lain sama sekali tidak menduga bahwa apa yang ada di laboratorium adalah sesuatu yang berbahaya.

Selagi mereka berpikir bagaimana cara membuka pintu, mendadak kapal berguncang hebat.  Malah rasanya kapal seperti hendak terguling ke kiri.  Semua orang berpegangan pada apa saja yang di dekatnya.  Ben malah sempat terpelanting ke lantai.

Guncangan itu berhenti.  Semua orang bernafas lega.  Mereka tidak mau terjadi sesuatu yang tidak bisa dikendalikan.  Terutama Ran.  Dia selalu memperhitungkan semua hal sedetail mungkin.  Karena itu begitu guncangan berhenti dia segera membagi tugas kepada teman-temannya.

"Ben, pergi ke ruang kemudi.  Perhatikan semua layar monitor.  Jika ada sesuatu yang berbahaya, beri kode dengan klakson kapal 3 kali.  Jika ada petunjuk yang memerlukan tindak lanjut, beri kode 2 kali.  Apabila sudah aman dari bahaya, kodenya 1 kali."

"Tet, kau temani Cindy di sini.  Cari apa saja yang bisa menjadi petunjuk bagaimana cara membuka pintu laboratorium."

"Rabat, kau ikut aku memeriksa kondisi kapal mulai dari luar.  Aku khawatir dengan guncangan tadi."

Perintah yang runut dan jelas itu langsung diiyakan teman-temannya.  Ben berlari ke atas.  Cindy dan Tet mulai menyelidiki panel-panel yang banyak terdapat di ruangan depan laboratorium.  Rabat mengikuti Ran menuju lubang keluar untuk memeriksa keadaan.

----

Ben memaku matanya ke semua layar monitor satu persatu.  Tidak ada yang aneh kecuali.......wah apa itu?!  Ben mendekatkan wajahnya ke layar monitor besar yang terbagi dalam 6 seksi.  Seingatnya jajaran tabung besar di dalam laboratorium itu tertutup semua.  Tapi ini, terbuka semua!  Hanya saja tidak terlihat jelas apa yang ada di dalamnya karena tabung itu mengeluarkan semacam uap yang sangat tebal. 

Ben melihat juga di layar monitor yang lain Cindy sedang membuka sebuah buku tebal sambil duduk di lantai.  Entah apa yang dibacanya tapi Ben sempat melihat sekilas judulnya yang besar; MANUAL.....

Ben mengalihkan pandangan pada layar monitor yang memantau keadaan di luar kapal.  Dilihatnya Ran dan Rabat sedang berdiri di luar sedang mengamati lautan bergantian dengan dinding kapal.  Kemudian Rabat terlihat setengah melompat mengambil sesuatu yang tergeletak di batu karang. Sesuatu yang besar, runcing dan berkilauan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun