Perempuan itu meratapi waktu. Â Setelah berusaha sekerasnya membalik pendulum agar bergerak ke arah sebaliknya. Dia ingin memutar waktu. Kembali mendekati masa lalu. Ada satu serpihan di sana yang ingin diambilnya. Dia tidak rela itu menjadi kenangan. Dia inginkan itu untuk masa depan.
Perempuan itu memanggil bulan. Â Benda bercahaya yang biasanya menyimpan masa silam seseorang. Mungkin bisa dengan cara ini. Menggali arsip dan memori. Di rongga bulan yang serupa almari.
Bulan sama sekali tak keberatan. Sudah jamak bagi orang yang ingin membetulkan kenangan, mengorek wajahnya hingga lebam. Melalui tatapan dan ratapan.
Perempuan itu berhasil menemukan apa yang dicarinya. Meletakkannya di jendela. Kenangan yang ini harus dihangatkan kembali. Oleh cahaya matahari dan wangi melati.
Dia tak mau kehilangan lagi.Â
Bogor, 24 Juni 2018