Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ladang Fantasi

18 Juni 2018   11:09 Diperbarui: 18 Juni 2018   11:07 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dikawani matahari.  Sejak pagi aku mencangkuli tanah yang nyaris mati.  Menjadi ladang seluas hati seorang kyai.  Aku ingin menanaminya dengan berupa-rupa tanaman.  Berikut hewan-hewan.  Tapi dalam pikiranku itu bukan kebun raya maupun kebun binatang. Itu benar-benar sebuah ladang.

Aku sudah mempersiapkan benih tarian dari hampir seluruh sudut-sudut negeri, bibit ritual kesenian dari dongeng tua maupun hikayat langka, semaian adat suku-suku yang tak lama lagi punah jika tak segera berbenah.  Ditelan zaman yang berasuah.

Aku pun telah mempersiapkan kelahiran hewan-hewan.  Sifat perkasa dari harimau, sikap baik hati dari cacing tanah, watak pantang menyerah dari elang penguasa udara.  Aku ingin memelihara mereka semua.  Hidup di antara tanaman dan bunga.

Kelak ladang ini bisa dipanen.  Dalam bentuk tarian serimpi, panji semirang dan sintren.  Untuk menangkal teluh dari teknologi yang makin menjadi-jadi.  Menjaga hati setiap anak negeri ini dari serbuan permainan yang menyuguhkan kekerasan, ketelanjangan dan peperangan. 

Ladang ini akan dijaga oleh kekuatan tiada tara dari sang perkasa yang pantang menyerah dan baik hati.  Hewan-hewan yang ari-arinya membelasah di tanah negeri pendulang matahari. 

Ladang ini tidak akan meminta hujan, cahaya bulan, ataupun belas kasihan.  Karena ladang ini telah berikrar untuk menjaga setiap mata air, sungai, dan lautan.  Dalam separuh keabadian.

Bogor, 18 Juni 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun