Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Firasat, Hidup Mati dan di Antaranya

12 Juni 2018   21:28 Diperbarui: 12 Juni 2018   21:48 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Semua ada.  Lengkap.  Diraihnya buku agenda lelaki itu.  Biasanya lelaki itu menuliskan segala hal yang ada dalam pikirannya di buku agenda.  Dia tidak bisa mengajak lelaki itu bercakap-cakap.  Lebih baik dia membaca.  Paling tidak menghapus rasa kelu di hatinya terhadap kenyataan yang ada.

-----

Pertanyaan-pertanyaanmu selalu berusaha kujawab.  Tapi aku tidak mengutarakannya karena masih belum yakin sepenuhnya.  Antara langit dan bumi, mana yang lebih aku cintai?  

 Itu sama dengan pertanyaan; lebih suka mana aku antara hidup atau mati.  Sulit sekali.  Dalam hidup aku bisa berbuat banyak kebaikan.  Tapi bisa juga terjebak di dalam tak terhitungnya keburukan.  Sementara dalam mati;  aku tidak bisa lagi berbuat apa-apa.  Menerima semua jejak kebaikan dan pasrah terhadap semua bayang keburukan.  

 Begini saja.  Supaya kita tidak selalu terjebak dalam pertengkaran filosofi.  Aku mempercayai firasatku untuk menjawab; di antaranya saja.

----

Perempuan itu menjatuhkan banyak sekali butiran mutiara ke lantai.  Berpecahan seperti hatinya sekarang.  Firasat lelakinya itu benar.  Koma, adalah pilihan di antaranya.

----

Jakarta, 12 Juni 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun