Semua ada. Â Lengkap. Â Diraihnya buku agenda lelaki itu. Â Biasanya lelaki itu menuliskan segala hal yang ada dalam pikirannya di buku agenda. Â Dia tidak bisa mengajak lelaki itu bercakap-cakap. Â Lebih baik dia membaca. Â Paling tidak menghapus rasa kelu di hatinya terhadap kenyataan yang ada.
-----
Pertanyaan-pertanyaanmu selalu berusaha kujawab. Â Tapi aku tidak mengutarakannya karena masih belum yakin sepenuhnya. Â Antara langit dan bumi, mana yang lebih aku cintai? Â
 Itu sama dengan pertanyaan; lebih suka mana aku antara hidup atau mati.  Sulit sekali.  Dalam hidup aku bisa berbuat banyak kebaikan.  Tapi bisa juga terjebak di dalam tak terhitungnya keburukan.  Sementara dalam mati;  aku tidak bisa lagi berbuat apa-apa.  Menerima semua jejak kebaikan dan pasrah terhadap semua bayang keburukan. Â
 Begini saja.  Supaya kita tidak selalu terjebak dalam pertengkaran filosofi.  Aku mempercayai firasatku untuk menjawab; di antaranya saja.
----
Perempuan itu menjatuhkan banyak sekali butiran mutiara ke lantai. Â Berpecahan seperti hatinya sekarang. Â Firasat lelakinya itu benar. Â Koma, adalah pilihan di antaranya.
----
Jakarta, 12 Juni 2018